sveosportu.com

5 Hal yang Bisa Dilakukan Kaum Muda Turunkan Kolesterol

Pemudik disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat (Yusuf/Skor.id).

– Dr Kumar Kenchappa, ahli jantung dari RS Manipal, Bengaluru, India, mengungkapkan mengenai kasus kolesterol tinggi yang mulai melanda orang-orang berusia muda.

Kenchappa menjelaskan, akhir-akhir ini banyak eksekutif muda menderita kolesterol tinggi. 

“Mereka memiliki tingkat kolesterol tinggi ini secara kebetulan. Kebanyakan dari mereka mengaku tidak merasakan ketidaknyamanan atau kegelisahan dan karenanya terkejut dengan hasilnya.” 

“Itulah bagian buruk dari kolesterol. Kolesterol terus meningkat tanpa Anda sadari bahwa Anda telah melampaui batasan tersebut,” ujar Kenchappa.

Faktanya, sebuah penelitian besar di Amerika Serikat pada 2021 menemukan sekitar 27 persen orang dewasa muda mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) 130 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih.

Sedangkan sembilan persen lainnya melaporkan 160 mg /dL atau lebih tinggi. 

Kolesterol LDL yang tinggi pada orang dewasa muda meningkatkan risiko serangan jantung di kemudian hari.

Yakni, ketika penumpukan kolesterol cukup tinggi sehingga membentuk plak dan penyumbatan pada pembuluh jantung. Itu sebabnya penting menurunkan kolesterol sejak dini.

1. Mulai Screening Awal

Kenchappa menyarankan siapa pun yang berusia di atas 25 tahun harus menjalani tes kolesterol. Jika hasilnya normal, Anda dapat mengujinya setelah lima tahun.

Jika berada di atas kisaran normal, lakukan tindakan perbaikan seperti yang disarankan dokter Anda, serta jalani tes kolesterol tiap tahun. 

Jika hasil pemeriksaan berada dalam kisaran tertentu tetapi Anda masih memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, serangan jantung, atau stroke, Anda juga harus menjalani pemeriksaan tahunan. 

“Terkadang, kadar kolesterol meningkat karena hipotiroidisme dan diabetes, jadi lakukan tes juga untuk mengetahui kondisi ini,” ujar Kenchappa.

2. Segera Ubah Gaya Hidup

“Jika angkanya berada di ambang batas tinggi, pertama-tama kami menyarankan modifikasi gaya hidup,” Kenchappa menjelaskan. 

Ia melanjutkan, mulailah dengan dua intervensi termudah untuk mengontrol pola makan dan berat badan Anda. 

Batasi asupan makanan kemasan yang berlemak jenuh, bergula, asin, olahan, dan ultra-olahan. Usia 20-an adalah saat Anda cenderung mudah kecanduan makanan tersebut. 

Jadi fokuslah pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan ikan. 

Sertakan juga protein nabati, karena protein nabati dapat menjadi pilihan yang kaya rasa saat ini. 

Siapkan makanan yang baru disiapkan dan buang kantong makanan instan yang sudah dicampur atau diasinkan.

Mengurangi berat badan berlebih atau mempertahankan berat badan normal juga dapat membantu Anda menurunkan kolesterol LDL. 

Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan 3 hingga 5 persen berat badan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

3. Batasan Merokok dan Penggunaan Alkohol

Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan laju pengerasan arteri, mempersempitnya dan memicu penyumbatan dan serangan jantung. 

Demikian pula alkohol terurai di tubuh Anda dan diubah menjadi trigliserida dan kolesterol di hati. 

Jika kadar trigliserida Anda terlalu tinggi, trigliserida dapat menumpuk di hati sehingga menyebabkan penyakit hati berlemak. 

Hati tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya dan tidak dapat mengeluarkan kolesterol dari darah, sehingga kadar kolesterol Anda meningkat. 

Pria tidak boleh minum lebih dari dua gelas per hari, wanita tidak boleh minum lebih dari satu gelas. 

Hindari juga minum lebih dari enam unit dalam enam jam, yang dianggap sebagai pesta minuman keras.

4. Buat Jadwal Berolahraga

Aktivitas fisik dapat berperan penting dalam mengelola kadar kolesterol dengan menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan meningkatkan HDL. 

Berjalan kaki selama 45 menit tiap hari adalah jumlah minimum. Bangun rutinitas intensitas sedang seperti joging, berenang, latihan kekuatan, dan ketahanan. Istirahat dan tidur yang cukup.

5. Obat Kolesterol

  • Statin: Ini adalah jenis obat penurun kolesterol yang paling umum dan menargetkan produksi kolesterol di hati.
  • Sekuestran asam empedu: Dokter mungkin meresepkan obat ini jika statin tidak cocok atau tidak efektif karena mencegah kolesterol beredar dalam darah.
  • PCSK9 Inhibitors: Orang menyuntikkannya di bawah kulit tiap 2-4 minggu.

Apakah Obat Kolesterol Aman Untuk Semua Orang?

Kecuali ibu hamil, statin bisa diberikan kepada semua orang. Faktanya, obat yang diberikan kepada orang berbeda-beda tergantung ambang batas dan kondisi tubuh.

Bagaimana dengan Mereka yang Memiliki Riwayat Genetik Kolesterol?

Hiperkolesterolemia adalah kelainan bawaan di mana orang dilahirkan dengan kadar LDL tinggi, dan terus meningkat seiring berjalannya waktu. 

Tanpa pengobatan, penyakit ini meningkatkan risiko penyakit jantung sebanyak 20 kali lipat, dan kemungkinan serangan jantung terjadi pada usia 30-an.

Dalam kasus seperti ini, diet dan olahraga dapat membantu namun tidak cukup untuk menurunkan kolesterol LDL saja. 

Obat-obatan diperlukan untuk menurunkan kadar LDL hingga 50 persen atau lebih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat