sveosportu.com

5 Saran Ahli Gizi di Tengah Euforia Makanan Lebaran

Jangan kalap ketika menyantap makanan Lebaran yang memang nikmat-nikmat (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

– Usai menunaikan ibadah puasa sepanjang Bulan Ramadan, Hari Raya Idulfitri tentunya menjadi momen kemenangan bagi Umat Islam.

Maka itu, wajar bila perayaannya digelar secara istimewa dan besar-besaran, dengan menyuguhkan hidangan khas Lebaran untuk semua sanak saudara. 

Makanan-makanan enak macam opor ayam, rendang, hingga sayur-sayuran berkuah santan tersedia di mana-mana.

Padahal sebenarnya berbagai makanan itu mengandung bahan-bahan yang jika dikonsumsi terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan.

Ya, merayakan Lebaran tidak boleh sedikit pun meninggalkan sisi pola hidup sehat. 

Meskipun tidak ada yang salah terkait makan bersama, atau mencicipi kudapan, namun gaya hidup sehat yang telah dibangun selama puasa haruslah dipertahankan.

merangkum lima tips dari ahli gizi, dikutip dari situs NDTV, agar perayaan Idulfitri tetap menjadi momen sehat di tengah keluarga.

1. Bersilaturahmi dengan Tetangga

Bersilaturahmi dengan tetangga dekat menjadi anjuran pertama yang diungkapkan beberapa ahli gizi.

Selain menjadi tradisi sepanjang Lebaran, silaturahmi juga membuat kita bergerak dan melemaskan otot tubuh.

Rutinitas berjalan bisa melepaskan hormon-hormon yang secara positif memengaruhi suasana hati Anda. Bahkan, ini membantu Anda dalam mengatur nafsu makan.

2. Jangan Lupakan Sayuran

Bagi masyarakat Indonesia, kita mengenal beberapa makanan yang identik dengan perayaan Idulfitri.

Sebut saja opor ayam, ketupat, hingga sambel goreng kentang dan beberapa makanan lainnya yang ada di meja makan keluarga kita.

Akan tetapi, ahli gizi juga mengingatkan untuk tidak lupa menyuguhkan  sayuran di meja makan.

Untuk Anda yang menikmati makanan bersama keluarga besar, jangan tinggalkan porsi sayuran dalam piring makanan Anda.

3. Mengontrol Porsi

Momen Lebaran harus tetap membuat kita sadar mengenai porsi makanan ideal yang masuk dalam tubuh kita.

Tidak sekadar menjaga berat badan, namun peduli porsi makanan juga menjadi bagian dari menjaga kondisi tubuh agar tidak gemuk.

Memang agak sulit karena terkadang kita kerap dipersilakan makan saat bersilaturahmi ke saudara ataupun tetangga pada hari Lebaran.

Namun jika porsi makanan dijaga, akan tetap membuat kita menghargai ajakan orang lain sekaligus menjaga pola makan sehari-hari selama Hari Raya.

4. Secukupnya Menikmati Kudapan

Salah satu godaan terbesar dalam perayaan Hari Raya Idulfitri adalah kuue-kue kering dan minuman kaleng atau minuman kemasan.

Tetangga atau saudara kerap menyuguhkan beberapa toples jajanan yang menarik mata untuk dicicipi. Namun, kita harus tetap sadar untuk menakar yang kita makan.

Begitu pun dengan konsumsi minuman kaleng atau minuman kemasan. Kandungan gula buatan di dalamnya juga tidak baik untuk berlebihan dikonsumsi.

Meminum satu hingga dua kaleng softdrink dan beberapa gigit buttermilk cookies disebut cukup dalam melewati satu hari bersilaturahmi.

5. Lebih Banyak Bertukar Cerita daripada Makan

Jika berada dalam tradisi "makan setiap berkunjung," Anda disarankan mempersiapkan beberapa topik pembicaraan.

Hal ini bukan tanpa maksud. Pembicaraan bisa memberi jeda lebih panjang untuk urusan makan, dari satu piring ke piring lainnya.

Meski telah diberi jeda, jangan lupa untuk menakar porsi makanan Anda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat