- Berikut ini deretan fakta yang harus kamu tahu dari gelaran turnamen dunia Mobile Legends: Bang Bang, M6 World Championship.
M6 World Championship adalah kompetisi tertinggi skena esports Mobile Legends tahun ini, diikuti dari tim-tim di seluruh dunia.
Babak Wildcard sudah rampung dengan kini turnamen akan memasuki babak utama, sebelum menginjak babak Playoff.
Apa saja fakta yang harus kita tahu dari turnamen ini? Simak selengkapnya dalam artikel Skor Special berikut ini!
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage .).
1. Bakal Ada Juara Baru
Tak ada juara bertahan yang mampu lolos ke gelaran M6 World Championship, artinya akan ada juara dunia baru di skena esports Mobile Legends.
Juara M1, EVOS Legends (Indonesia), tak lolos ke gelaran ini, bahkan mereka juga tampil terseok-seok di musim terbaru MPL Indonesia yang jadi ajang kualifikasi ke M6.
Tiga tim lain yang pernah juara M-Series juga tak lolos, ketiganya dari Filipina: AP.Bren, Blacklist International, dan ECHO.
Hal ini bisa terjadi karena munculnya kekuatan-kekuatan baru di MPL Philippines. Wakil mereka tahun ini adalah Fnatic ONIC PH dan Aurora.
2. Satu Juta Dolar AS, Pertama Kali
Turnamen M6 juga jadi turnamen M-Series pertama dengan hadiah satu juta dolar AS (setara 15,8 miliar rupiah).
Jumlah ini membuat prestise M6 World Championship semakin terangkat dibandingkan kompetisi esports dunia lainnya.
Sebelumnya, M5 memiliki prize pool sebesar 900 ribu dolar AS, M4 dan M3 800 ribu dolar AS, M2 300 dolar AS, dan M1 250 ribu dolar AS.
Meski begitu, jumlah hadiah M6 masih kalah dari turnamen tengah musim, MSC 2024, di Arab Saudi yang memiliki prize pool tiga juta dolar AS.
3. Kembali ke Malaysia, Indonesia Siap Berjaya?
Turnamen dunia tahun ini kembali dihelat di Malaysia, lebih tepatnya Kuala Lumpur.
IOI Grand Exhibition & Convention Center akan jadi venue babak Wildcard, Swiss Stage, dan fase pertama Babak Playoff.
Turnamen kemudian akan bergeser ke Axiata Arena yang akan jadi venue babak semifinal dan Grand Final.
Ini jadi kali pertama M-Series kembali ke Malaysia setelah dulu menggelar edisi pertama, M1 World Championship.
Saat itu, dua tim Indonesia, EVOS Legends dan RRQ Hoshi, bertemu di partai puncak, dengan EVOS keluar sebagai juaranya.
Kini kembali ke Malaysia, apakah dua wakil Indonesia dalam diri Team Liquid ID dan RRQ Hoshi bisa berjaya?
4. Memperkenalkan Sistem Swiss
Sistem Swiss akan digunakan di babak utama, menggantikan babak grup yang digunakan di M5 tahun lalu.
Sistem ini akan memastikan ada laga-laga besar yang bisa terjadi lebih dini, dan membuat semua pertandingan terasa penting, dan bisa meningkatkan jumlah penonton.
Sistem Swiss adalah sistem kompetisi dengan setiap tim akan bertemu dengan tim lain yang memiliki skor sama.
Akan ada lima ronde alias lima laga per tim yang dijalani, tim dengan tiga kemenangan akan lolos ke babak Playoff, sedangkan tim dengan tiga kekalahan akan tersingkir.
Laga yang tak menentukan lolos/tersingkir akan dihelat dengan sistem Best of 1, sedangkan jika laga tersebut penentu akan dihelat dengan sistem Best of 3.
5. Pemain Filipina Terbanyak
Filipina masih menguasai daftar pemain di gelaran M6 World Championship.
Dari 115 pemain yang terdaftar (termasuk di babak Wildcard), ada 18 pemain asal Filipina, alias 16 persen.
Selain membela dua tim Filipina, para pemain ini juga tersebar ke tim-tim lain, termasuk ke tim-tim Malaysia, Singapura, dan Cina.
Indonesia ada di tempat kedua dengan mengirimkan 11 pemain alias 10 persen.
Satu-satunya pemain Indonesia yang bermain di tim luar negeri adalah Warlord yang bermain di Team Vamos (Malaysia).
6. Pemain Paling Veteran
Ada tiga pemain yang memecahkan rekor tampil di lima edisi M-Series.
Pertama ada Luiizz (Brasil) yang membela RRQ Akira, tampil di M2 hingga M6.
Lalu ada SAWO dan Sunset Lover (Rusia) yang bermain untuk Team Spirit. Mereka sudah bermain sejak M1 untuk Deus Vult dan Na'vi, hanya absen sekali di gelaran M4.
Satu pemain lain yang juga tampil di M1 adalah JPL (Singapura) yang kini membela NIP Flash, ia sempat membela EVOS SG di M1-M3.
7. Tak Ada Asia Selatan
Tahun ini, ada region yang dihapus dari keikutsertaan di M-Series, yaitu region Asia Selatan.
Artinya, tak ada wakil dari negara-negara seperti Nepal dan Bangladesh.
Tahun lalu, 4Merical Esports (Nepal) jadi wakil dari region ini.
Terkini Lainnya
AC Milan vs Sassuolo: Paulo Fonseca Pasang Target I Rossoneri Juara Piala Italia
Cara Carlos Pena Hadapi Jadwal Padat Persija di Bulan Desember 2024
Intip Lawan Timnas Indonesia di ASEAN Championship 2024: Myanmar
Hasil Persis vs Barito Putera: Tanpa Gol di Manahan, Kedua Tim Lanjut Paceklik Menang
Trend Sweater Day: Amankah Berolahraga Memakai Sweater?
LTS U-14 Priangan Timur Diikuti 12 Tim, Pembinaan Pemain Makin Bergairah
Claudia Scheunemann Pede Bawa Timnas Putri Indonesia Juara ASEAN Women’s Cup 2024
Pembagian Grup Liga Nusantara 2024-2025 dan Stadion yang Digunakan
Daftar Pelatih Peserta ASEAN Championship 2024: Didominasi Juru Taktik Asia Timur
Prediksi dan Link Live Streaming Liga 2 2024-2025: Grup 3 Pekan 10