sveosportu.com

– Tim nasional rugbi Selandia Baru, yang dikenal dengan sebutan All Blacks, adalah salah satu tim paling sukses dan ikonik dalam sejarah rugbi. 

Terkenal karena penampilan dominan dan gaya permainannya yang kuat, mereka telah memenangi banyak Piala Dunia Rugbi, hingga kini menempati peringkat ketiga dunia.

Selain reputasinya, salah satu tradisi tim rugbi Selandia Baru yang sangat terkenal adalah melakukan haka, tarian seremonial Maori, sebelum laga-laga internasional yang mereka lakoni. 

Haka secara tradisional dilakukan untuk berbagai acara dan acara sosial oleh suku Maori, penduduk asli Selandia Baru, untuk menggambarkan dan menunjukkan kebanggaan, kekuatan, dan persatuan suatu suku.

Biasa dibawakan secara berkelompok, sekarang haka dipentaskan untuk menyambut tamu terhormat atau merayakan suatu peristiwa. Tetapi karena penggunaannya dalam rugbi itulah yang membuat haka menjadi lebih terkenal.

Haka digunakan untuk menantang lawan dan menunjukkan persatuan, kekuatan dan kebanggaan. Ini melibatkan gerakan-gerakan yang tersinkronisasi, nyanyian dan ekspresi yang garang, menjadikannya sebuah ritual sebelum pertandingan yang tak terlupakan dan terkait erat dengan identitas tim dan budaya asli Selandia Baru. 

Selain All Blacks, Black Ferns – sebutan untuk timnas rugbi wanita – dan berbagai skuad kelompok usia di Selandia Baru, juga melakukan haka sebelum laga. 

All Blacks diyakini mulai melakukan haka pada tahun 1888, ketika tim “penduduk asli Selandia Baru” melakukan tur ke British Isles (Kepulauan Inggris).