– Rasanya belum lama Boston Celtics merebut gelar juara NBA 2023-2024, trofi ke-18 yang membuat mereka kembali menjadi tim dengan Larry O'Brien Championship Trophy terbanyak (unggul satu atas Los Angeles Lakers).
Namun, preseason NBA musim 2024-2025 akan segera bergulir dengan laga pertama mempertemukan Celtics dengan Denver Nuggets di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 4 Oktober 2024 mendatang mulai pukul 23.00 WIB.
Ada yang menarik terkait tim-tim yang merebut gelar NBA. Setelah three-peat (juara tiga kali beruntun) kedua yang dilakukan Chicago Bulls pada tahun 1998, NBA mencatatkan empat kali juara berulang.
Los Angeles Lakers meraih tiga gelar berturut-turut dari tahun 2000 hingga 2002. Mereka lalu memenangi gelar berturut-turut pada tahun 2009 dan 2010.
Miami Heat memenangi gelar berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013. Lalu, Golden State Warriors menguasai final berturut-turut pada tahun 2017 dan 2018.
Namun sejak Warriors mempertahankan gelarnya, NBA memiliki enam juara berbeda dalam enam tahun terakhir.
Yang cukup menarik, tidak satu pun dari lima juara terakhir yang berhasil melewati putaran kedua pada kampanye berikutnya.
Kompetisi bola basket profesional NBA dalam beberapa tahun terakhir ini memang mengalami keseimbangan (kekuatan) yang luar biasa. Faktanya, sebelum 2024, kali terakhir NBA memiliki enam juara berbeda dalam rentang waktu enam tahun adalah pada 1975 sampai 1980.
NBA musim 2024-2025 memang belum dimulai. Tetapi, tidak ada salahnya melihat apa yang harus dilakukan Celtics untuk mematahkan rekor agar tidak menjadi tim keenam yang tidak mampu mempertahankan gelar di NBA.
Bagaimana cara Celtics untuk tidak mengikuti catatan buruk lima juara NBA sebelum mereka, yang gagal mempertahankan gelar?
akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage .).
Faktor-faktor Pendukung untuk Celtics Pertahankan Gelar
Jika ada tim yang bisa mengakhiri tren (enam tahun terakhir di NBA) ini dan memenangi gelar berturut-turut, Celtics berada di posisi yang tepat untuk melakukannya.
Untuk NBA 2024-2025, Celtics membawa kembali hampir seluruh daftar pemenang kejuaraan musim lalu. Sebelas pemain teratas dalam hitungan menit per game semua masih ada. Mereka juga menambahkan draft pick putaran pertama Baylor Scheierman dari Creighton.
Daftar pemain ini tidak hanya memenangi seri final NBA 2024 atas Dallas Mavericks dalam lima pertandingan (4-1), tetapi juga menduduki peringkat ke-5 sepanjang masa dalam selisih poin (11,34 per gim) dan nomor satu sepanjang masa dalam peringkat ofensif (123,2).
Celtics juga menjadi tim ke-14 yang berhasil memenangi 80 pertandingan antara musim reguler dan playoff.
Motivasi Celtics untuk menang lagi seharusnya juga tidak menjadi masalah. Mereka mendapat banyak keraguan dan kritik dalam perjalanannya memenangi gelar 2024, terutama karena jalan mereka yang menjadi mudah karena badai cedera tim-tim lawan. Kritik ini sebagian besar tidak berdasar, tetapi terus berlanjut hingga akhir musim.
Jayson Tatum harusnya termotivasi setelah tidak bermain sebanyak yang seharusnya untuk Timnas Bola Basket Amerika Serikat (AS) selama Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Jaylen Brown harusnya juga termotivasi setelah tidak masuk skuad Tim AS.
Belajar dari Hasil Buruk Lima Tim Saat Coba Pertahankan Gelar
Cara lain yang penting dilakukan Celtics adalah mempelajari lima tim juara NBA sebelumnya yang gagal mengulang sukses. Berikut
1. Toronto Raptors (juara 2019)
Hasil upaya pertahankan gelar (2020): Kalah dari Celtics di semifinal Wilayah Timur.
Masalah utama: Pemain terbaik pergi dengan status bebas agen.
Satu-satunya gelar NBA Raptors tak lepas dari hasil akuisisi Kawhi Leonard dengan San Antonio Spurs sebelum musim 2018-2019. Itu langkah berani bagi Raptors mengingat Leonard bisa hengkang setelah hanya satu tahun berstatus bebas transfer.
Pada akhirnya dia memimpin Toronto meraih gelar juara yang saat itu dinilai mustahil. Raptors mengalahkan Golden State Warriors tanpa Kevin Durant dalam enam pertandingan seri final NBA 2019. Leonard memenangi MVP Final, dan beberapa minggu kemudian dia menandatangani kontrak dengan Los Angeles Clippers.
Raptors menjalani musim yang solid pada 2019-2020. Tetapi upaya mempertahankan gelar mereka berakhir dengan kekalahan di semifinal konferensi dari Celtics di Orlando, dalam tempat yang memakai sistem bubble akibat Covid-19.
Yang bisa dipelajari Celtics: Celtics tidak memiliki masalah ini. Seperti disebutkan di atas, mereka membawa kembali semua pemain bagus dari musim lalu. Ditambah, beberapa pemain top mereka, termasuk Jayson Tatum, menandatangani perpanjangan kontrak.
2. Los Angeles Lakers (juara 2020)
Hasil upaya pertahankan gelar (2021): Kalah dari Phoenix Suns di babak pertama Wilayah Barat.
Masalah utama: Dua bintang, LeBron James dan Anthony Davies, cedera.
James melewatkan 27 laga pada 2020-2021, termasuk absen 20 pertandingan karena cedera pergelangan kaki yang terjadi antara Maret dan April. Itu menjadi absen terlama dalam kariernya karena cedera.
Davis hanya bermain dalam 36 dari 72 pertandingan tim karena cedera. Cedera ini akhirnya menimpa Lakers saat mereka kalah dalam enam gim dari Suns di babak pertama. Davis hanya bermain 19 menit di gim 4, melewatkan gim 5 dan bermain lima menit di gim 6.
James rata-rata hanya mencetak 23,3 poin per gim dalam seri tersebut – jauh di bawah rata-rata kariernya usai musim reguler sebesar 28,4 poin per gim. Ini juga pertama kalinya James tersingkir di babak pertama.
Yang bisa dipelajari Celtics: Celtics pasti akan mendapat masalah jika dua pemain terbaik mereka – Jayson Tatum dan Jaylen Brown – absen lama karena cedera dan tidak 100 persen fit di playoff. Meski begitu, roster Celtics ini lebih bertalenta dan skuad lebih dalam dibanding Lakers pada 2020-2021, jadi mungkin tidak akan terlihat terlalu buruk.
Celtics bisa menggunakan pemain besar (big man) lainnya jika center Kristaps Porzingis melewatkan waktu signifikan pada 2024-2025. Al Horford juga sudah berusia 38 tahun, sehingga kemungkinan produktivitasnya bisa menurun. Celtics terbatas dalam seberapa banyak mereka dapat menambah daftar pemain. Tetapi, center veteran macam Horford bisa menjadi pilihan yang berharga.
3. Milwaukee Bucks (juara 2021)
Hasil upaya pertahankan gelar (2022): Kalah dari Celtics di semifinal Wilayah Timur.
Masalah utama: Khris Middleton yang cedera.
Khris Middleton adalah bagian besar dari gelar NBA Bucks yang direbut pada 2021. Dia bermain 40,6 menit per gim dan mencetak 23,6 poin per gim selama babak playoff 2021.
Middleton menjadi pilihan nomor 2 yang sangat baik dalam menyerang di belakang Giannis Antetokounmpo. Middleton hanya bermain dua laga selama babak playoff 2022 karena cedera lutut. Ujungnya, ia melewatkan seluruh seri semifinal konferensi melawan Celtics.
Yang bisa dipelajari Celtics: Kehebatan skuad Celtics saat ini adalah mereka mampu menahan pemain kunci yang mengalami cedera dan tetap memenangi laga-laga penting.
Musim 2024 lalu, center Kristaps Porzingis melewatkan hampir seluruh babak playoff dan Celtics masih unggul 16-3 dalam perjalanan menuju gelar. Apakah hal itu bisa terulang jika jalan menuju final di tahun 2025 lebih sulit? Mungkin ya, mungkin juga tidak.
4. Golden State Warriors (juara 2022)
Hasil upaya pertahankan gelar (2023): Kalah dari Lakers di semifinal Wilayah Barat.
Masalah utama: Cedera.
Badai cedera menjadi masalah besar bagi Warriors pada musim 2022-2023. Stephen Curry melewatkan 26 pertandingan, Klay Thompson 13 laga, dan Draymond Green sembilan duel.
Andrew Wiggins memainkan peran penting dalam tim saat merebut gelar pada 2022, tetapi kemudian hanya memainkan 37 pertandingan pada musim berikutnya. Absennya mereka membuat Warriors kesulitan menemukan ritme permainan.
Yang bisa dipelajari Celtics: Cedera selalu menjadi faktor, jadi mungkin saja upaya mempertahankan gelar Celtics bisa digagalkan karena problem ini.
Celtics relatif sehat musim lalu, kecuali Porzingis. Sang center tidak akan tersedia pada awal musim mendatang dan mungkin tidak akan dimainkan hingga Desember atau Januari. Celtics harus mampu menjaga ritme permainan tanpa Porzingis sekaligus memastikan dia sepenuhnya siap bermain untuk pertandingan paling penting di akhir tahun. Celtics masih memiliki pemain cukup berbakat yang bisa disiapkan untuk menjadi tim papan atas.
Celtics perlu berhati-hati dengan menit bermain para bintangnya musim depan. Tatum, Brown, dan lainnya telah sangat banyak tampil beberapa tahun terakhir. Jadi, melakukan rotasi yang efisien bisa mengurangi kemungkinan cedera para bintang itu.
5. Denver Nuggets (juara 2023)
Hasil upaya pertahankan gelar (2024): Kalah dari Minnesota Timberwolves di semifinal Wilayah Barat.
Masalah utama: Tak mampu tuntaskan gim 7 di kandang walau sempat memimpin 20 poin.
Nuggets tidak memiliki kedalaman tim seperti saat merebut gelar, dan penampilan Jamal Murray di playoff 2024 tidak luar biasa. Namun, Nuggets memiliki MVP liga dalam diri Nikola Jokic dan keunggulan sebagai tuan rumah di dua putaran pertama.
Alasan sebenarnya mengapa Nuggets tidak mengulanginya adalah karena mereka mengalami kehancuran bersejarah di gim 7 putaran kedua melawan Timberwolves di kandang sendiri. Mereka menjadi tim pertama yang kalah di gim 7 ketika memimpin dengan selisih 20 poin lebih. Denver kalah angka hingga 37-60 di paruh kedua laga itu.
Yang bisa dipelajari Celtics: Celtics juga sering mengalami keruntuhan di akhir pertandingan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu bahkan terjadi beberapa kali di final NBA 2024, terutama gim 2 dan 3. Namun, Celtics masih mampu memenangi kedua gim tersebut dengan mencatatkan cukup banyak keunggulan dalam permainan tersebut. Salah satunya tentu tembakan jarak menengah Jaylen Brown di gim 3.
Terkini Lainnya
AS Roma dan Adidas Originals Lepas Koleksi LFSTLR 2024-2025
Keanu Reeves Sempat Tergelincir dalam Debut Balap Mobil Profesional
Jalani Uji Coba Ketiga, Pelatih TSI U-14 Soroti Mental Pemain
Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Lima Pemain Tampil Starter, Satu dari Bangku Cadangan
Rapor Pemain Indonesia di Asia: Pratama Arhan Main, Brylian Aldama Cetak Gol
Persiapan Matang Kunci Futsal Putri SMAN 4 Jakarta Juara di Axis Nation Cup 2024 Regional Jakarta
Game Corner: Tiga Expnaler yang Mampu Counter Gatotkaca
Cetak 7 Gol, Mateo Retegui Samai Rekor Mario Balotelli hingga Dario Hubner
Papua Football Academy Tunjukkan Kualitas di Pulau Jawa
Profil Ahmed Al Kaf, Wasit Laga Bahrain vs Indonesia yang Punya Jejak Kontroversi