sveosportu.com

Bantah Rumor Pencoretan GP Cina, F1 Tegaskan Masih Memantau Situasi

  • Formula 1 (F1) menjawab rumor terkait pencoretan GP Cina dari kalender 2023.
  • F1 menegaskan belum membuat keputusan dan masih memantau situasi di Cina terkait Covid. 
  • Kali terakhir Cina menggelar balapan F1 adalah 2019.  

- Formula 1 (F1) menjawab rumor terkait pencoretan Grand Prix (GP) Cina untuk kalender 2023. 

Dalam beberapa hari terakhir, pencinta ajang balap jet darat disuguhkan kabar dicoretnya GP Cina 2023.

Penyebabnya karena Covid-19 yang kembali menggeliat di Negeri Tirai Bambu, beberapa waktu terakhir.

Menanggapi hal itu, juru bicara F1 membantah pihaknya telah resmi melakukan pencoretan GP Cina 2023.

Dia bersikeras bahwa F1 masih memantau situasi internal Cina akibat kembali melonjaknya kasus Covid-19.

"Kami terus memantau situasi Covid di Cina dan terus berdialog dengan promotor dan pihak berwenang," katanya.

“Cina telah dimasukkan dalam kalender 2023 dan sampai kami mengumumkan sebaliknya, akan tetap demikian.”

Sebagai informasi, GP Cina masuk kalender F1 2023 yang dijadwalkan bakal memainkan 24 seri balapan. 

Tapi, kebijakan Pemerintah Cina yang kembali melakukan lockdown, memunculkan banyak spekulasi di luaran. 

Pasalnya, F1 belum lagi menggelar balapan di Sirkuit Internasional Shanghai, Cina, sejak edisi 2019 lalu. 

Kala dunia dilanda pandemi Covid-19 pada 2020, Cina memutuskan menunda GP Cina yang kemudian dibatalkan. 

Keputusan serupa untuk F1 GP Cina 2021. Padahal, kala itu, pandemi Covid-19 relatif mengalami penurunan.  

GP Cina diharapkan kembali pada F1 2023. Apalagi, mereka telah memperpanjang kontrak dengan F1 hingga 2025.

Awal Muncul Rumor

Kabar dibatalkannya GP Cina berawal dari pernyataan CEO F1 Group, Stefano Domenicali, belum lama ini.

Dia mengatakan bahwa F1 sedang "memantau" situasi di Cina, sehubungan dengan kebijakan Covid-19 mereka.

Kemudian, BBC melaporkan bahwa F1 GP Cina, telah dibatalkan. Salah satunya karena kebijakan karantina. 

Staf F1 wajib karantina jika terinfeksi Covid-19, yakni lima hari di pusat isolasi diikuti dengan tiga hari lagi di rumah.

Menurut BBC, F1 tidak mencari pengganti. Meski itu berarti ada jeda sebulan antara GP Australia dan Azerbaijan.

 

 

Berita Formula 1 Lainnya:

Lewis Hamilton Berkabung Atas Meninggalnya Fan Ciliknya

Mantan Pembalap F1 Sedih Lihat Max Verstappen Dicemooh di GP Abu Dhabi

Duh, FIA Larang Inovasi Mercedes dan Aston Martin untuk F1 2023

Source: AFPplanetf1

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat