- Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) masih punya kans jadi juara dunia MotoGP 2024 sekaligus mengukir three-peat melanjutkan kesuksesan yang diraihnya pada musim 2022 dan 2023.
Akan tetapi, Francesco Bagnaia harus berjuang keras untuk mewujudkannya karena saat ini masih berada di peringkat dua klasemen MotoGP 2024 yang tinggal menyisakan dua seri.
Pembalap asal Turin, Italia itu tercatat memiliki 436 poin atau tertinggal 17 angka dari sang pimpinan klasemen, Jorge Martin (Prima Pramac Racing).
Jika menilik dari jumlah kemenangan yang diukir sepanjang musim ini, Francesco Bagnaia sejatinya unggul jauh atas Jorge Martin.
Bagnaia sembilan kali menang di sesi balapan utama dan lima kali di sprint. Sedangkan Martin "hanya" tiga kali menang di sesi balapan utama dan enam kali finis terdepan saat sprint.
Faktor konsistensi penampilan jadi salah satu penyebab yang membuat Bagnaia masih tertinggal meski punya jumlah kemenangan lebih banyak ketimbang Martin.
Sepanjang musim ini, Bagnaia gagal finis di tiga balapan utama dan empat sprint sedangkan Martin hanya gagal mendapat poin gagal finis di dua sesi balapan utama dan satu sprint.
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, pun merasa "gatal" melihat Francesco Bagnaia tak ada di puncak klasemen meski punya kemenangan lebih banyak ketimbang Jorge Martin.
Oleh karena itu, Davide Tardozzi mengingatkan Francesco Bagnaia untuk menjaga konsistens dan meminimalisasi error jika ingin bisa merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2024.
“Apa yang membuat saya sedikit terganggu adalah Pecco sudah memenangi setengah dari total balapan utama yang sudah digelar (sembilan dari 18) dan masih berada di peringkat dua klasemen,” tuturnya.
“Ini adalah sesuatu yang membuat kami harus berhenti sejenak dan memikirkannya. Kami membuat terlalu banyak kesalahan saat balapan dan itu tak boleh terjadi lagi dalam waktu dekat.”
“Namun, punya pembalap yang bisa memenangi separuh dari total balapan yang sudah digelar adalah sesuatu yang istimewa,” Tardozzi melanjutkan.
“Pecco tengah membuat sejarah. Saat ini, dia sudah melewati pencapaian pembalap hebat seperti Casey Stoner. Jadi, terima kasih Pecco!”
Lebih lanjut, Davide Tardozzi turut menyoroti Jorge Martin yang dinilainya sudah lebih dewasa ketimbang musim lalu kala berebut gelar juara dengan Francesco Bagnaia.
Dalam beberapa kesempatan, Jorge Martin kerap tak memaksakan diri untuk meraih kemenangan karena memperhitungkan posisinya di klasemen MotoGP 2024.
“Setelah kalah dalam perebutan gelar juara musim lalu, Jorge memahami bahwa dirinya butuh bantuan dari sisi emosional,” kata Tardozzi.
“Saya rasa dia telah membuat perkembangan besar dari level mental pada musim dingin lalu dan mampu menunjukkannya dalam latihan.”
“Jadi, bukan kebetulan dia bisa jadi pimpinan klasemen karena dia kini lebih tenang, sesuatu yang tak ditunjukkannya tahun lalu,” Davide Tardozzi memungkasi.
Terkini Lainnya
Ezechiel N’Douasel, Mesin Gol Persela yang Makin Tajam
PFL 2024-2025: Pangsuma FC Dapat Dukungan Fasilitas Latihan dan Operasional Tim
Rapor Pemain Indonesia di Asia: Asnawi Mangkualam Paling Impresif
18 Atlet Panjat Tebing Junior Indonesia Siap Bersaing di IFSC Asian Youth Championships 2024
Adidas Rilis Koleksi Adicolor untuk Tiga Klub Elite Eropa
La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen
Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Hanya Calvin Verdonk yang Tuai Kemenangan
Dime x Asics Gel Quantum 360 VIII Kombinasi Performa dan Estetika Streetwear
Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap
Nasihat Pep Guardiola Buat Toto Wolff Rela Ditinggal Lewis Hamilton