sveosportu.com

Dampak Ekonomi dari Laga Indonesia vs Irak dan Filipina

Pakar Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi. (Foto: Taufan Rahmadi/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

- Timnas Indonesia bakal menjalani dua laga lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam dua laga itu, skuad Garuda akan menghadapi Irak (6/6/2024) dan Filipina (11/6/2024).

Kedua laga tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Antusiasme tinggi pun ditunjukkan para pencinta Timnas Indonesia.

Pasalnya, tiket untuk dua pertandingan tersebut sudah ludes terjual. Apalagi, skuad asuhan Shin Tae-yong hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tempat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus lolos ke Piala Asia 2027.

Kedua pertandingan itu pun diharapkan itdak hanya memberikan dampak besar bagi prestasi olahraga nasional, tetapi juga membawa kontribusi ekonomi yang signifikan melalui sektor pariwisata dan perputaran uang yang besar di berbagai sektor.

Pakar Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi, pun mengungkapkan berbagai dampak ekonomi pariwisata dari adanya dua laga Timnas Indonesia tersebut.

Pertama, terkait peningkatan jumlah wisatawan. Menurutnya, setiap pertandingan internasional yang melibatkan Timnas Indonesia cenderung menarik banyak perhatian, terutama dari wisatawan domestik.

“Diharapkan, bahwa kedua laga tersebut akan menarik sekitar 50 ribu-70 ribu penonton per pertandingan, dengan sebagian besar dari mereka melakukan perjalanan khusus untuk menyaksikan laga ini. Wisatawan domestik dari berbagai daerah di Indonesia diperkirakan akan berbondong-bondong datang,” kata Taufan Rahmadi.

Kemudian, masih menurut eks Anggota Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas RI dan sekaligus PIC Mandalika, itu melihat adanya potensi kenaikan tingkat hunian hotel.

“Dengan asumsi sekitar 50% dari total penonton membutuhkan akomodasi, dan rata-rata durasi menginap adalah 2 malam, maka bisa diperkirakan sekitar 35 ribu kamar hotel akan terisi selama periode ini,” ujarnya.

“Jika rata-rata harga kamar hotel adalah Rp500 ribu per malam, maka total perputaran uang dari sektor perhotelan bisa mencapai sekitar Rp35 miliar,” mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat periode 2014-2016 itu menjelaskan.

Di samping itu, peningkatan pendapatan juga diprediksi bakal terjadi di sektor ritel dan kuliner. 

“Misalnya, jika setiap wisatawan membelanjakan rata-rata Rp500 ribu untuk makanan dan minuman serta Rp300 ribu untuk oleh-oleh dan barang ritel lainnya, maka perputaran uang di sektor ini bisa mencapai sekitar Rp56 miliar (dengan estimasi 70 ribu wisatawan),” ujar Tokoh Pariwisata Inspiratif NTB 2022 itu.

Selanjutnya, Taufan Rahmadi menuturkan sektor transportasi juga akan mendapatkan manfaat besar. Peningkatan jumlah penumpang pada moda transportasi udara, kereta api, dan bus pariwisata diperkirakan akan terjadi menjelang dan setelah pertandingan.

“Misalnya, 30 ribu wisatawan menggunakan penerbangan domestik dengan rata-rata tiket seharga Rp1 juta, maka perputaran uang dari sektor penerbangan bisa mencapai Rp30 miliar. Selain itu, layanan transportasi lokal seperti taksi dan ojek online juga akan mengalami lonjakan permintaan,” jelas lelaki yang menggagas pembentukan Generasi Pesona Indonesia tersebut.

Anggota Dewan Pakar Bidang Pariwisata Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini juga mengatakan event sepak bola internasional tersebut berfungsi sebagai promosi destinasi wisata Indonesia.

Itu lantaran wisatawan yang datang tidak hanya akan menyaksikan pertandingan tetapi juga berkesempatan mengeksplorasi berbagai destinasi wisata lokal.

“Jika 20% dari wisatawan memutuskan untuk memperpanjang kunjungan mereka untuk berlibur, dengan rata-rata pengeluaran tambahan Rp2 juta per orang, maka ada tambahan perputaran uang sebesar Rp28 miliar,” ucapnya.

Tentunya, dua pertandingan Timnas Indonesia itu bakal meningkatkan pendapatan pajak daerah. Mengingat, bertambahnya aktivitas ekonomi dari sektor pariwisata. Mulai dari perhotelan, restoran, dan hiburan.

“Misalnya, dengan tarif pajak 10%, dari total perputaran uang di sektor perhotelan, kuliner, dan ritel yang mencapai Rp91 miliar, pajak yang terkumpul bisa mencapai sekitar Rp9,1 miliar,” jelas anggota Tim KEK Pariwisata Kemenparekraf ini.

Dengan berbagai variabel tersebut, dia pun menyimpulkan bahwa laga Timnas Indonesia melawan Irak dan Filipina bakal membawa dampak ekonomi yang signifikan.

“Perputaran uang yang dihasilkan dari sektor perhotelan, kuliner, transportasi, dan ritel diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp149 miliar,” tegasnya.

“Selain itu, promosi destinasi wisata dan peningkatan pendapatan pajak daerah menambah nilai ekonomi dari event ini. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari dua laga besar ini,” pungkas Taufan Rahmadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat