sveosportu.com

Demi Rebut Titel Konstruktor F1, Ferrari Paksa Mekanik Lakukan Latihan 1.000 Kali Pit Stop

  • Scuderia Ferrari berambisi memenangi lagi titel konstruktor F1 yang terakhir kali mereka raih pada 2008 silam.
  • Manajer Operasional Ferrari Diego Ioverno memaksa para mekanik menjalani latihan ekstrem untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Para mekanik Tim Kuda Jingkrak diharuskan menjalani latihan pit stop hingga 1.000 kali.

- Tak hanya gelar juara dunia pembalap, titel konstruktor Formula 1 (F1) juga telah lama absen dari ruang kabinet piala Ferrari.

Tim Kuda Jingkrak terakhir kali meraih gelar konstruktor terbaik F1 pada 2008 silam, atau sekitar 15 tahun yang lalu.

Situasi ini membuat Ferrari gerah. Mereka berambisi dapat kembali merebut titel konstruktor dalam waktu dekat.

Untuk mewujudkan target tersebut, Manajer Operasional F1 Ferrari Diego Ioverno memilih memakai metode ekstrem.

Ia memaksa para mekanik Ferrari menjalani latihan pit stop, dengan total rata-rata mereka melakukan 1.000 pit stop hingga saat ini.

Ada alasan khusus mengapa Ioverno mengambil langkah ekstrem ini. Keberhasilan Red Bull Racing meraih DHL Fastest Pit Stop Award lima musim berturut-turut.

Kesuksesan dalam melakukan pit stop yang cepat, menurut Ioverno, menjadi kunci untuk bisa merebut titel konstruktor di akhir musim.

"Dari pengalaman saya, Anda tidak akan memenangi gelar juara dunia karena pit stop," ujar Ioverno, dikutip dari Speedweek.

"Tapi, sebuah kemenangan bisa terlewat jika gagal melakukan penggantian ban dengan baik," tuturnya lagi.

Pada awal tahun ini, Ioverno meminta para spesialis yang berjumlah 60 orang berlatih pit stop dua kali sehari.

Dalam setiap sesinya, 60 mekanik ikut berlatih, karena Ferrari tidak akan mengirim orang yang sama pada 23 balapan musim ini.

"Dengan dikenalkannya ban baru, pit stop menjadi lebih lambat dan cepat dari waktu ke waktu," Ioverno menjelaskan.

"Bagi saya, pit stop yang memakan waktu lebih dari empat detik bisa dibilang kurang sukses."

"Musim kemarin, sembilan persen pit stop kami memakan waktu lebih dari empat detik. Mercedes hanya empat persen."

"Kami harus bisa mengikuti jejak mereka. Dalam pandangan saya, catatan yang lebih rendah dari itu hampir mustahil," tuturnya memungkasi.

Berita Lainnya dari F1:

Pasar Pembalap F1: Norris Bisa Kena Efek Domino Hamilton-Leclerc

Gelar Juara Dunia F1 Dianggap Tidak Sah Selama Pembalap Rusia Dilarang Berkompetisi

Rekor Unik yang Berpotensi Dipecahkan Charles Leclerc dan Lando Norris di F1 2023

Source: speedweek.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat