sveosportu.com

Ducati Berpeluang Samai Rekor Honda di COTA

Tes MotoGP Qatar 2024

Ducati bisa mempertegas dominasinya pada Grand Prix Amerika di Austin, Texas, akhir pekan ini. Pabrikan Borgo Panigale berpeluang menyamai rekor kemenangan Honda dalam MotoGP

Seperti diketahui, Ducati sekarang merupakan kekuatan dominan di kejuaraan. Mereka telah bekerja keras untuk bisa memiliki juara dunia kelas premier sejak Casey Stoner memberi titel pertama pada 2007.

Brand Italia tersebut akhirnya berhasil mencapai target itu pada 2022 melalui Francesco Bagnaia, yang menandai awal superioritas Ducati di MotoGP. Dari klasifikasi umum, kemenangan, hingga pole position.

Musim 2023 lalu, tren serupa terulang. Bagnaia dan pembalap Prima Pramac Racing-Ducati Jorge Martin bersaing ketat untuk memperebutkan gelar sampai race terakhir.

Ducati telah membukukan beberapa kemenangan beruntun dalam balapan utama hari Minggu MotoGP. Jika mampu menang lagi pada GP Amerika, putaran ketiga musim 2024, mereka akan menyamai rekor sepanjang masa kejaraan.     

Menengok ke belakang, kali terakhir pembalap Ducati gagal finis terdepan terjadi pada GP Catalunya 2023. Ketika itu, Aleix Espargaro dari Aprilia Racing yang mendominasi dan sukses keluar sebagai pemenang.

Selepas kegagalan di Catalunya, Ducati telah menyabet 11 kemenangan berturut-turut, termasuk di GP Portugal, 24 Maret lalu saat Martin mengamankan podium utama.

Kini Ducati hanya terpaut satu podium utama lagi untuk menyamai rekor yang dipegang Honda. Sejak era MotoGP dimulai pada 2002, pabrikan Jepang pernah mencetak 12 kemenangan beruntun pada 2014. 

Ketika itu Honda memborong 10 kemenangan beruntun sejak putaran pembuka melalui Marc Marquez. Mulai GP Qatar, Amerika, Argentina, Spanyol, Prancis, Italia, Catalunya, Belanda, Jerman, dan Indianapolis. 

Lalu di GP Ceko, Marquez gagal menang, tetapi rekan setimnya di Repsol Honda, Dani Pedrosa, yang finis terdepan. The Baby Alien berjaya lagi di race berikutnya di Inggris. Rekor itu baru terhenti saat Valentino Rossi dan Yamaha finis terdepan di GP San Marino.              

Sementara dalam kasus Ducati, enam pembalap berkontribusi dalam 11 kemenangan berturut-turut. Jorge Martin empat kali (GP San Marino, Jepang, Thailand 2023 dan GP Portugal 2024), Francesco Bagnaia tiga kali (GP Indonesia, Valencia 2023 plus GP Qatar 2024).

Kemudian empat lainnya menyumbang satu kemenangan, yakni Marco Bezzecchi (GP India 2023), Johann Zarco (GP Australia 2023), Enea Bastianini (GP Malaysia 2023), dan Fabio Di Giannantonio (GP Qatar 2023).

Ducati memiliki kans besar meraih kemenangan ke-12 mereka dalam GP Amerika 2024, 12-14 April nanti. Namun, perlu diingat, Desmosedici GP baru sekali menang di Circuit of The Americas (COTA), Austin.

Itu terjadi pada musim 2022 saat Bastianini bersama salah satu tim satelit Ducati, Gresini Racing, mampu merebut kemenangan. Sedangkan pada GP Amerika 2023, Alex Rins (LCR Honda) yang berjaya di COTA.

Pun demikian, Ducati tetap difavoritkan karena sekarang memiliki ‘King of COTA’ Marc Marquez. Juara dunia delapan kali memenangi race di sana antara 2013 hingga 2021. Dalam rentang tersebut ia hanya gagal finis terdepan pada 2019, sedangkan musim 2020 GP Amerika absen akibat pandemi Covid-19.     

Peluang makin terbuka karena sekarang Marquez akan menggeber Desmosedici, motor terbaik di MotoGP saat ini, livery Gresini Racing.                    

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat