– Ducati berada di persimpangan jalan. Pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu harus memilih antara Jorge Martin (Prima Pramac Racing), Enea Bastianini (Ducati Lenovo), dan Marc Marquez (Gresini Racing) untuk mendampingi Francesco “Pecco” Bagnaia pada Kejuaraan Dunia MotoGP musim 2025.
Saat ini belum ada keputusan yang diambil Ducati. Namun yang jelas ketiga pembalap tersebut masing-masing memiliki alasan kuat untuk bisa masuk tim pabrikan Ducati Lenovo pada tahun depan.
Faktanya, Gigi Dall’Igna selaku CEO Ducati Corse mengakui bahwa “kakinya gemetar” memikirkan harus memilih di antara ketiga bintang tersebut. Ini sudah jelas situasi yang sulit.
Prediksi Petrux
Yang jelas, Danilo Petrucci, pembalap Italia berusia 38 tahun yang baru pulih dari kecelakaan mengerikan saat berlatih motocross, menyampaikan pendapatnya tentang masalah yang banyak dibicarakan di paddock MotoGP.
“Saya kekurangan informasi orang dalam. Tetapi saya memiliki firasat bahwa Marc Marquez akan menjadi orang yang terpilih (mendampingi Pecco pada 2025). Saya akan merasa sangat kasihan pada Enea (Bastianini) jika itu terjadi,” ucap Petrux, sapaannya, kepada GPone.
“Tapi saya yakin bahwa Gigi Dall’Igna bukanlah tipe bos tim yang membiarkan pembalap seperti Marc Marquez lolos (pergi). Marquez bisa saja memimpin Ducati meraih kemenangan karena logikanya yang kejam dalam mengejar tujuannya.”
Meskipun tidak lagi turun penuh di MotoGP sejak akhir musim 2021, pendapat Petrucci layak dicermati. Ia pernah memperkuat Tim Pramac Racing-Ducati pada 2015 sampai 2018. Petrux lantas memperkuat tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2019 dan 2020.
“Dall’Igna mungkin jatuh lebih baik atau lebih buruk, tetapi dia telah menjadikan Ducati sebagai referensi di MotoGP. Mengetahui cara berpikirnya, saya pikir Dall’Igna ingin mengetahui apa yang bisa dilakukan pembalap seperti Marc Marquez dengan motornya,” kata Petrucci.
“Mengingat Pecco sudah menjalani momen-momen yang luar biasa (termasuk juara MotoGP dua musim terakhir) dan selalu membuat perbedaan di saat-saat penting, saya tidak tahu apakah ia ingin Marc Marquez bergabung (ke tim pabrikan Ducati).
“Mungkin aspek itu juga harus dihargai di sini, sisi kemanusiaan dalam tinju juara dan masing-masing. Seorang pembalap pasti ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah yang terkuat. Pada lomba di Jerez, Pecco luar biasa, gila!”
Terkini Lainnya
Rapor Perfek, Timnas Voli Putra Indonesia ke 8 Besar AVC U20 Championship 2024
Javier Mascherano Sebut Kekalahan Argentina seperti Sirkus
Sabah FC Kembali ke Jalur Kemenangan, Saddil Ramdani Masih Absen
Thiago Motta Masih Yakin dengan Dusan Vlahovic di Juventus
Sensasi Olahraga dengan Brompton T Line, Sepeda Lipat Teringan
Real Madrid dan Chelsea Siap Bertukar Andriy Lunin dengan Kepa Arrizabalaga
Piala Presiden 2024: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap
Prediksi dan Link Live Streaming Madura United vs Arema FC di Piala Presiden 2024
Rampungkan Seleksi Tahap Kedua, Pelatih TSI Pilih 37 Pemain
Mills Jadi Apparel Resmi Timnas Atletik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan Beri Apresiasi