sveosportu.com

Motif Bisnis Hancurkan Sejarah Indah Timnas Jerman x Adidas

Kerja sama Adidas dan Timnas Jerman terhenti setelah bekerja sama 77 tahun, kini Jerman bermitra dengan Nike (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

–Belum lama ini hal mengejutkan terjadi. Timnas sepak bola Jerman, yang telah disponsori Adidas selama 77 tahun, akan mengenakan merek Nike pada jersey tahun 2027. 

Brand asal Amerika Serikat itu mengambil alih Timnas Jerman dari Adidas yang notabene merupakan merek asal Jerman.

Nike dan Der Panzer menandatangani kesepakatan tersebut dengan dukungan besar-besaran dari kedua pihak.

Ini mungkin merupakan pengkhianatan terbesar dalam industri pakaian olahraga.

Keluarnya Timnas Jerman dari Adidas ibarat Michael Jordan mengakhiri kemitraannya dengan Nike dan menandatangani kontrak dengan Adidas. Sesuatu yang sulit dipercaya. 

Dan jika hal ini terjadi, masyarakat akan berpikir bahwa yang terbaik adalah terjadi perselisihan antara kedua pihak, dan yang terburuk adalah terjadi sesuatu yang jahat.

Sebelum kita membahas sejarahnya dan apa maksud dari semua ini, mari kita uraikan faktanya. 

Menurut laporan pekan lalu dari Optus Sport, sebuah publikasi di Austria, Nike membayar 100 juta euro (Rp1,7 triliun) untuk kontrak tersebut.

Itu artinya dua kali lipat lebih banyak dari 50 juta euro (Rp861 miliar) yang dibayarkan Adidas.

“Kami memahami tiap emosi,” kata DFB, asosiasi Jerman yang menjalankan tim nasional, dalam pernyataannya di akun X. 

“Ini juga peristiwa drastis bagi kami sebagai sebuah asosiasi, ketika kemitraan yang telah dan ditandai banyak momen spesial segera berakhir setelah lebih dari 70 tahun.”

DFB melanjutkan dengan mengatakan bahwa memilih Nike daripada Adidas bukan sekadar persoalan memenuhi pundi-pundi tim nasional.

Melainkan juga untuk membantu kondisi sepak bola negara tersebit secara keseluruhan, karena DFB tidak hanya mengawasi tim nasional, tapi juga sepak bola seluruh Jerman.

“DFB memiliki nilai jual unik, ini adalah asosiasi olahraga yang membiayai asosiasi anggotanya dan basis amatir dan tidak dibiayai oleh mereka,” kata asosiasi tersebut. 

“Ini memasukkan uang ke dalam sepak bola. Sehingga sepak bola tetap menjadi olahraga yang digemari. Dengan latar belakang ini, DFB harus mengambil keputusan ekonomi.” 

Nike sejauh ini memberikan penawaran finansial terbaik dalam proses tender yang transparan dan non-diskriminatif.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat