sveosportu.com

Hank Willis Thomas Hormati Warisan Jesse Owens

Warisan prestasi dan nilai-nilai Olimpiade dari Jesse Owens diangkat Hank Willis Thomas dalam bentuk karya seni cetak indah. (Jovi Arnanda/Skor.id)

– Para atlet terbaik dunia saat ini tengah bertanding di Olimpiade Paris 2024. Seniman asal Amerika Serikat (AS) Hank Willis Thomas merilis cetakan edisi terbatas khusus untuk ikut memeriahkan ajang tersebut. 

Diproduksi bekerja sama dengan Avant Arte, pasar terkurasi yang bertujuan untuk menjadikan penemuan dan pengumpulan karya seni lebih mudah diakses oleh generasi baru, objek karya seni tersebut adalah bintang atletik legendaris Amerika Jesse Owens

Sejarah mencatat, Owens berhasil memenangi empat medali emas di Olimpiade Berlin 1936, meskipun ada diskriminasi rasial yang dilakukan oleh Third Reich (sebutan lain untuk Nazi Jerman) selama ajang berlangsung dan tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan karya asli yang dipamerkan Thomas di Paris, Owens digambarkan sedang berlari menuju garis finis dengan efek halftone hitam, mengenakan seragam putih bermotif merah dan serbet di tengah kolase latar belakang biru — semuanya melambangkan bendera Amerika.

Saat itu, Owens memecahkan rekor dunia lari 100 meter pria dengan mencatat waktu 10,3 detik di Olimpiade Berlin. Dengan torehan itu, Owens menggeser batas-batas apa yang mungkin dilakukan secara manusiawi pada pertandingan tahun 1936. 

“Setiap Olimpiade, saya memikirkan tentang dia dan apa kontribusinya, apa yang dia korbankan, keberaniannya, keberaniannya, dan kesulitan yang dia atasi,” ujar Thomas di akun Instagram @avant.arte. 

Namun, kemampuan berlari Owens hanyalah setengah dari perjuangannya, karena ia, bersama dengan semua atlet yang dianggap memiliki latar belakang “tidak murni” terus berprestasi, meskipun menghadapi dehumanisasi oleh Partai Nazi yang saat itu berkuasa di Jerman. 

Saat ini, seperti kemarin, Thomas percaya bahwa “atlet lebih daripada sekadar orang yang berlari cepat, melompat jauh, melempar bola. Mereka juga melambangkan harapan dan impian terbesar manusia.”

Waktu pencetakan karya Thomas ini bakal dibatasi hanya akan tersedia dalam jangka waktu 48 jam, mulai 7 Agustus 2024 pukul 09.00 paagi waktu setempat. 

Karya tersebut nantinya akan berupa cetakan pigmen ultra-violet (UV) bertekstur 10 lapis dengan segel pernis matt pada kertas Somerset Tub Sized Radiant White 410 gsm (gram/meter persegi). 

Lukisan yang tidak dibingkai dibanderol 720 dolar AS (sekira Rp11,72 juta) sedangkan yang sudah dipasangi bingkai hitam atau putih seharga 1.081 dolar AS (Rp17,60 juta).

Lahir pada tahun 1976 di Plainfield, New Jersey, dan dibesarkan di New York, AS, Hank Willis Thomas adalah seorang fotografer konseptual yang karyanya membahas masalah identitas, politik, budaya populer, dan media massa yang berkaitan dengan hubungan ras di Amerika. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat