– Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) diperingati tiap tanggal 10 Oktober, termasuk tahun ini yang jatuh pada Kamis (10/10/2024).
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia merupakan hari internasional untuk edukasi, kesadaran, dan advokasi kesehatan mental global terhadap stigma sosial.
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa pertama kali dirayakan pada 1992 atas inisiatif Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH), sebuah organisasi kesehatan mental global dengan anggota lebih dari 150 negara.
Artinya, WFMH menekankan bahwa kesehatan jiwa (mental) jangan sampai diabaikan, dan itu setara dengan kesehatan fisik. Sebenarnya apa itu mental illness atau gangguan mental?
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan, dr. Antari Puspita Primananda dari RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Jawa Timur, menjelaskan hal tersebut.
Menurut Antari, mental illness (mental disorder), disebut juga gangguan mental atau jiwa, adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi di antaranya.
Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).
Gangguan ini bisa ringan hingga parah, yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Termasuk dalam hal melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga menjalani hubungan dengan keluarga dan lingkungan.
Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang dapat diobati. Bahkan, sebagian besar penderita mental disorder masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari layaknya orang normal.
Namun, pada kondisi yang lebih buruk, seseorang mungkin perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit untuk menangani kondisinya.
Tidak jarang, kondisi ini pun dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri kehidupannya.
Mental illness adalah kondisi yang umum terjadi pada siapa pun. Menurut World Health Organization (WHO), satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental.
Sementara pada orang dewasa, kondisi ini memengaruhi satu dari empat orang di dunia.
Dari jumlah kasus tersebut, sekitar setengahnya dimulai pada remaja di bawah usia 14 tahun. Ini merupakan usia rawan munculnya gangguan mental yang kerap terjadi.
Gejala Umum Mental Illness
Berikut atanda-tanda dan gejala mental illness atau disorder yang umum terjadi:
- Sering merasa sedih
- Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi
- Ketakutan atau kekhawatiran berlebihan atau perasaan bersalah yang menghantui
- Perubahan mood atau suasana hati yang drastis
- Menarik diri dari teman dan lingkungan sosial
- Kelelahan yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur
- Ketidakmampuan mengatasi stres atau masalah sehari-hari
- Paranoid serta delusi dan halusinasi
- Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang
- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan atau memakai narkoba
- Perubahan besar dalam kebiasaan makan
- Perubahan pada gairah atau dorongan seksual
- Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan
- Kerap merasa tidak berdaya atau putus asa
- Berpikir untuk mengakhiri hidup
Selain gejala terkait mental, tanda-tanda terkait kesehatan fisik pun kadang muncul pada penderita mental disorder.
Termasuk di antaranya sakit perut, sakit atau nyeri punggung, sakit kepala, atau nyeri di bagian lain dari tubuh yang tidak diketahui penyebab pastinya.
Pengobatan Mental Illness di Rumah
Sebagian besar kasus mental illness tidak dapat membaik tanpa adanya bantuan profesional, dalam hal ini tim medis.
Tapi, ada beberapa cara yang juga bisa dilakukan untuk membantu proses pengobatan dan pemulihan dari gangguan mental.
Cara-cara ini umumnya terkait perubahan gaya hidup, perawatan di rumah, serta penyusunan rencana selama menjalani pengobatan dan masa pemulihan.
Berikut cara-cara yang dapat dilakukan:
- Jalankan terapi sesuai yang disarankan dan tidak melewatkan satu sesi pun, meski sudah merasa lebih baik
- Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, yang dapat menghalangi pengobatan
- Tetap aktif, seperti berolahraga, berkebun, atau aktivitas fisik lain yang menyenangkan. Gaya hidup seperti ini perlu dilakukan penderita depresi, stres, dan gangguan kecemasan
- Praktikkan gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan untuk kesehatan mental, istirahat dan tidur yang cukup, serta aktivitas fisik teratur untuk menjaga kesehatan mental
- Jangan membuat keputusan penting saat gejala sedang parah, karena penderita sedang tidak bisa berpikir jernih
- Belajar bersikap positif dan fokus pada hal-hal positif yang membuat hidup lebih baik
- Bergabung dengan support group/system yang memiliki kondisi mental serupa, untuk membantu mengatasi masalah yang sama
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan berkumpul dengan keluarga atau teman secara teratur
Nah, itulah tadi definisi mental illness dan penanganan sederhana untuk para penderitanya. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan psikis Anda.
Terkini Lainnya
Red Sparks Kalah dari Pink Spiders meski Megawati Hangestri Ungguli Ratu Voli Korea
Mengapa Jorge Martin Pantas Diunggulkan di Barcelona
Tinggalkan Manchester United, Ruud van Nistelrooy Tak Sempat Bicara dengan Ruben Amorim
Kumamoto Masters 2024: Ana/Tiwi dan 3 Ganda Putra Indonesia Amankan Tiket 16 Besar
Pimpin Liga Inggris dan Liga Champions, Arne Slot Bawa Liverpool Bangkit
Parade Foto: Latihan Perdana Kevin Diks Bersama Timnas Indonesia
Studi Menganalisis Apakah Air Dingin Benar Tingkatkan Metabolisme
Olympian Richard Sam Bera Ditunjuk sebagai Direktur PT. Tim Indonesia Emas untuk Multievent
Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Tidak Minder Saat Hadapi Jepang
Naomi Graham Perankan Laila Ali untuk Film Biopic Christy Martin