sveosportu.com

Hari Multiple Sclerosis Sedunia: Mengenal Lebih Jauh MS

Penyakit multiple sclerosis tidak bisa dianggap remeh karena terkait fungsi saraf. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

– World Multiple Sclerosis Day atau Hari Sklerosis Ganda Sedunia diperingati setiap tanggal 30 Mei setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini adalah sebagai bentuk peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap multiple sclerosis dan dampak ekonomi, sosial dan budaya yang ditimbulkan penyakit ini.

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat).

Dalam kasus MS, sistem kekebalan menyerang selubung pelindung (myelin) yang menutupi serabut saraf dan menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Pada akhirnya, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kerusakan pada serabut saraf (nerve fibers).

Tanda dan gejala MS sangat bervariasi bagi pasien dan bergantung pada lokasi serta tingkat keparahan kerusakan serabut saraf pada sistem saraf pusat.

Beberapa orang dengan MS parah mungkin kehilangan kemampuan untuk berjalan mandiri atau melakukan ambulasi sama sekali. Orang lain mungkin mengalami remisi dalam jangka waktu lama tanpa gejala baru, tergantung pada jenis MS yang mereka derita.

Tidak ada obat untuk multiple sclerosis. Namun, terdapat pengobatan untuk membantu mempercepat pemulihan dari serangan, mengubah perjalanan penyakit, dan mengelola gejala.

Penyebab Multiple Sclerosis

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari multiple sclerosis. Namun, diduga penyebabnya adalah autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan tubuh sendiri. 

Selain itu, kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan juga diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya MS, di antaranya: 

  • Berjenis kelamin wanita dan berusia antara 16-55 tahun.
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita multiple sclerosis.
  • Pernah atau sedang menderita penyakit mononukleosis, penyakit tiroid, diabetes tipe 1, dan radang usus.
  • Kurang mendapatkan paparan sinar matahari dan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh.
  • Merokok.

Gejala

Tanda dan gejala multiple sclerosis mungkin sangat berbeda dari orang ke orang dan sepanjang perjalanan penyakit tergantung pada lokasi serabut saraf yang terkena. Gejala-gejala umumnya meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota tubuh yang biasanya terjadi pada satu sisi tubuh Anda pada suatu waktu.
  • Perasaan geli.
  • Sensasi sengatan listrik yang timbul pada gerakan leher tertentu, terutama menekuk leher ke depan (tanda Lhermitte).
  • Kurang koordinasi.
  • Gaya berjalan tidak stabil atau ketidakmampuan berjalan.
  • Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya, biasanya pada satu mata pada satu waktu, seringkali disertai nyeri saat menggerakkan mata.
  • Penglihatan ganda yang berkepanjangan.
  • Penglihatan kabur.
  • Vertigo.
  • Masalah dengan fungsi seksual, usus, dan kandung kemih.
  • Kelelahan.
  • Ucapan tidak jelas.
  • Masalah-masalah kognitif.
  • Gangguan suasana hati.

Kapan Harus ke Dokter

Segera temui dan periksakan ke dokter jika Anda mengalami salah satu gejala di atas tanpa alasan yang jelas. Atau, jika Anda pernah menderita infeksi yang berhubungan dengan multiple sclerosis, seperti penyakit mononukleosis.

Multiple sclerosis merupakan penyakit yang berkepanjangan. Karena itu, rutin berkonsultasi dengan dokter penting dilakukan agar perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan dapat diketahui. 

Penderita penyakit autoimun, diabetes tipe 1, penyakit tiroid, atau radang usus lebih berisiko mengalami MS. Oleh sebab itu, penderita penyakit tersebut perlu rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah berkembangnya penyakit dan mendeteksi dini komplikasi dari penyakit yang dideritanya.

Perjalanan Penyakit

Kebanyakan penderita MS mengalami penyakit yang kambuh dan bisa kambuh lagi. Mereka mengalami periode gejala baru atau kambuh yang berkembang selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan biasanya membaik sebagian atau seluruhnya. 

Kekambuhan penyakit ini diikuti oleh periode tenang remisi penyakit yang dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. 

Peningkatan kecil suhu tubuh untuk sementara dapat memperburuk tanda dan gejala MS. Ini tidak dianggap sebagai kekambuhan penyakit yang sebenarnya, melainkan kekambuhan semu. 

Setidaknya 20% hingga 40% dari penderita MS yang kambuh-kambuh pada akhirnya dapat mengalami perkembangan gejala yang stabil, dengan atau tanpa periode remisi, dalam waktu 10 hingga 20 tahun sejak timbulnya penyakit. Ini dikenal sebagai MS progresif sekunder. 

Gejala yang memburuk biasanya mencakup masalah mobilitas dan gaya berjalan. Tingkat perkembangan penyakit sangat bervariasi di antara orang-orang dengan MS progresif sekunder. 

Beberapa orang dengan MS mengalami tanda dan gejala yang timbul secara bertahap dan berkembang secara stabil tanpa ada kekambuhan, yang dikenal sebagai MS progresif primer.

Pengobatan Multiple Sclerosis

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan MS. Pengobatan yang ada sebatas untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan penyakit. Metode pengobatan multiple sclerosis tergantung pada keparahan gejalanya, seperti dijelaskan berikut ini: 

  • Pengobatan untuk meredakan gejala. 

Beberapa bentuk pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk meredakan gejala multiple sclerosis adalah:

1. Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat kortikosteroid, seperti methylprednisolone dan prednisone, untuk mengurangi peradangan pada saraf akibat MS. Sedangkan untuk mengurangi kaku otot, dokter bisa memberikan obat pelemas otot, seperti baclofen dan tizanidine. Sementara, methylphenidate dan obat antidepresan diberikan untuk mengurangi rasa lelah.

2. Fisioterapi

Terapi fisik dan terapi okupasi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan fisik pada pasien. Hal ini akan memudahkan pasien dalam menjalani kesehariannya.

3. Plasmapheresis

Dokter akan membuang plasma darah dalam tubuh pasien menggunakan alat khusus. Untuk mengganti plasma yang dibuang, dokter akan memasukkan cairan infus khusus, seperti albumin.

  • Pengobatan untuk mencegah kekambuhan. 

Pengobatan ini dilakukan untuk menangani multiple sclerosis yang kambuh. Dokter dapat memberikan suntik interferon beta untuk mengurangi frekuensi dan keparahan dari kambuhnya multiple sclerosis.

Selain memberikan beta interferon, ada obat lain yang juga dapat digunakan untuk mengurangi kekambuhan multiple sclerosis, yaitu fingolimod. Obat ini diminum satu kali sehari. 

Beberapa penderita multiple sclerosis yang hanya mengalami gejala ringan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat