- Timnas Spanyol berhasil meraih medali emas setelah menang 5-3 atas Timnas Prancis, dalam laga final sepak bola putra Olimpiade 2024, Jumat (9/8/2024) malam WIB.
Sergio Camello, pemain pengganti yang masuk menit ke-83, menjadi bintang Timnas Spanyol lewat dua gol yang diciptakannya di perpanjangan waktu yaitu menit ke-100 dan menit ke-120.
Dua gol tersebut membuat La Roja menang 5-3 atas tuan rumah Prancis dalam final dramatis di Stadion Parc des Princes.
Pada laga di Paris ini, Timnas U-23 Prancis sempat unggul 1-0 melalui gol yang diciptakan Enzo Millot ketika laga memasuki menit ke-11.
Gol tersebut diciptakan Enzo Milliot dari sisi kiri kotak pertahanan Timnas Spanyol. Bola sempat ditepis kiper Timnas Spanyol, Arnau Tenas, tapi malah masuk ke gawang sendiri.
Meski demikian, situasi tersebut berbalik di mana kemudian Spanyol justru secara dramatis bangkit.
Dalam waktu 11 menit, para pemain muda La Roja seolah meluluhlantakkan Les Bleus.
Diawali dengan gol Fermin Lopez hanya tujuh menit kemudian setelah gol Enzo Milliot (menit ke-18) yang mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Yang menarik, hanya tujuh menit kemudian, Fermin Lopez kembali mencetak gol atau gol keduanya di laga final ini pada menit ke-25.
Spanyol pun berbalik unggul 2-1. Keunggulan Spanyol tampaknya membuat Les Bleus terpukul.
Spanyol asuhan Santi Denia berhasil memanfaatkan situasi tersebut dengan mencetak gol ketiga di laga ini melalui Alex Baena pada menit ke-28.
Alex Baena mencetak gol tersebut melalui tendangan bebas yang membuat Spanyol berhasil menguasai pertandingan dan membungkam fans Prancis yang memenuhi Stadion Parc des Princes.
Go tersebut diciptakan Alex Baena, pemain bernomor 10, dengan tendangan bebas melengkung tanpa mampu diantisipasi kiper Prancis.
Pada babak pertama, Spanyol memang mendominasi, penguasaan bola pada 45 menit pertama adalah 50,80 persen untuk Spanyol sedangkan Prancis 49,20 persen.
Spanyol melepaskan 7 tembakan dengan 5 di antaranya mengarah ke gawang. Les Bleus melepaskan 6 tembakan, 3 di antaranya mengarah ke gawang.
Pada babak kedua, Thierry Henry mulai melakukan perubahan untuk mencoba mengejar ketertinggalan.
Pelatih Les Bleus ini melakukan dua pergantian. Dia menurunkan Maghnes Akliouche dan Arnaud Kalimuendo, menggantikan Joris Chotard dan Alexandre Lacazette.
Michael Olise yang menjadi bintang Les Bleus sepanjang Olimpiade 2024 ini mencoba mendapatkan gol. Namun, tembakannya pada menit ke-62 mampu diredam kiper Arnau Tenas.
Di sisa 10 menit laga ini, Prancis mencoba membuat keajaiban di Parc des Princes.
Menit ke-67, penyerang Prancis, Philippe Mateta, memiliki peluang setelah mendapatkan umpan Maghnes Akliouche.
Meski demikian, upayanya melepaskan tembakan setelah menggiring bola tidak berakhir dengan gol.
Arnau Tenas yang membuat blunder di awal laga justru menjadi bintang di menit-menit ini (menit ke-72) ketika mampu menepis bola datar tembakan pemain Les Bleus, Kone.
Pelatih Timnas Spanyol, Santi Denia kemudian melakukan dua pergantian. Menarik Fermin Lopez dan Marc Pubill menggantikannya dengan Adrian Bernabe dan Juanlu Sanchez.
Prancis kemudian berhasil membuka asa dengan mencetak gol kedua pada menit ke-79 lewat gol yang diciptakan pemain pengganti, Maghnes Akliouche.
Dan, Prancis membuat keajaiban dengan menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Les Bleus mendapatkan hadiah penalti setelah pemain belakang Spanyol melakukan pelanggaran.
Philippe Mateta berhasil menjadi eksekutor dengan membuat gol jelang menit terakhir waktu normal.
Terkini Lainnya
Antusiasme Meningkat di Series Kedua Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini di Surabaya
Tim-tim yang Lolos ke PMGC 2024 usai PMSL SEA Fall 2024
The International 2024: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
MDL Indonesia Season 10: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
PMSL SEA Fall 2024: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap
MPL Indonesia Season 14: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
Superketat, Timnas Indonesia Dijaga 30 Personel Keamanan dari Polri dan PSSI
Penasaran Atmosfer SUGBK, Maarten Paes Tak Sabar Lakoni Debut Kandang
Sepatu Sidi Terbaru Tawarkan Perlindungan dan Kenyamanan
High Flying Bird Kisahkan Rumitnya Perekrutan Pebasket Muda