- Papua Football Academy (PFA) terus memberikan berbagai pengalaman kepada para siswa mereka dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
Selain meningkatkan kemampuan mengolah bola, anak-anak Papua tersebut juga dibekali dengan kegiatan yang membuat mereka bersosialisasi.
Di antaranya adalah dengan mengadakan coaching clinic sekaligus latihan bersama para siswa di dua sekolah yang terdapat di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Kegiatan itu dilakukan di Lapangan Sepak Bola Tembagapura, Selasa (22/10/2024) pagi WIB.
Pada sesi coaching clinic pertama, diberikan kepada para siswa dari Mount Zaagkam School (MZS) yang merupakan sekolah bagi anak-anak ekspatriat yang bekerja di PT Freeport Indonesia di Tembagapura.
Meski dari segi bahasa berbeda, namun terlihat anak-anak dari Papua Football Academy begitu cepat membaur dengan para siswa dari MZS, tidak hanya putra tapi juga putri dari sekolah tersebut ikut serta.
Latihan tersebut dipimpin oleh Direktur Akademi PFA, Wolfgang Pikal, yang dibantu pelatih kepala PFA, Ardiles Rumbiak, dan juga staf pelatih lainnya.
Pada sesi kedua, giliran para siswa dari Yayasan Pendidikan Jayawijaya. Para siswa dari sekolah ini merupakan anak-anak lokal Papua di sekitar Tembagapura.
Sama seperti sesi pertama, para pemain PFA juga cepat membaur dengan rekan-rekan barunya tersebut.
“Kami memang menggelar kegiatan ini agar para siswa PFA bersosialisasi. Sekaligus melatih percakapan bahasa Inggris yang mereka pelajari selama empat jam setiap minggu dalam bentuk kursus dan kelas,” kata Rizky Aidi, Direktur Garuda Gemah Nusantara, operator Papua Football Academy.
“Untuk sepak bolanya, kami ingin memperlihatkan tentang unity for diversity (persatuan dalam keberagaman). Baik dari segi budaya, maupun mudah berteman dari anak-anak Papua ini. Kami mau mengajak para siswa PFA untuk bisa melihat dunia lebih luas,” tambah Rizky.
Adanya kegiatan ini pun disambut baik oleh guru olahraga MZS, Rina van de Wielen.
“Kami sangat bersyukur dengan kesempatan berlatih bersama PFA. Kami sudah lama mendengar program PFA tetapi belum pernah mendapatkan kesempatan seperti ini. Hari ini kami mengikuti coaching clinic dengan PFA. Kami mengikutsertakan murid-murid kelas 4 hingga 8,” kata Rina van de Wielen.
“Kami tidak banyak mendapatkan kegiatan seperti ini karena kami sangat terisolasi di sini. Jadi kami sangat bersyukur mendapatkan kesempatan yang fantastis dari Freeport ini,” tambahnya.
Hal senada juga dituturkan oleh perwakilan sekolah Yayasan Pendidikan Jayawijaya.
“Saya pikir ini sangat bagus sekali. Anak-anak kami mendapatkan pengalaman bagaimana bermain sepak bola dengan baik.,” kata Syaiful Anhar Rumalolas, guru olahraga SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya.
“Selain itu antusiasme dari anak-anak di mana mereka merasa mendapatkan lawan setimpal. Itu terlihat tadi saat bermain mereka begitu bersemangat untuk bisa mencetak gol,” ucap Maria Easter Lusiana, Kepala Sekolah SD Yayasan Pendidikan Jayawijaya.
Terkini Lainnya
Kolaborasi Free Fire X Blue Lock Hadirkan Bundle Isagi Yoichi dan Nagi Seishiro
Profil Raul Asencio, Bek Muda Real Madrid yang Tersangkut Skandal
Satu Visi, Erick Thohir dan Bos Johor Darul Takzim Ingin Sepak Bola ASEAN Bersaing di Dunia
Kirim Atlet ke Kejuaraan Dunia Parkour di Jepang, Bukti Komitmen Gymnastics Indonesia
Detail Update Patch Terbaru PUBG Mobile 3.5, Icemire Frontire
Piala AFF Futsal Wanita 2024, Menpora Minta Timnas Futsal Putri Indonesia Tiru Tim Putra
Pengunjung IMOS 2024 Meningkat 3,7 Persen dibanding Tahun Lalu
3 Hal Menarik di Laga Kelima UEFA Nations League 2024-2025
Juara Piala AFF Futsal 2024, Timnas Futsal Indonesia Diguyur Bonus Rp7,8 Miliar dari Menpora
Terpuruk di Awal Liga 1 2024-2025, PSIS Langsung Berburu Pemain Asing Baru