sveosportu.com

- Penyelenggaraan Liga TopSkor Priangan Timur 2025 sudah melewati pertemuan manajer sekaligus pertemuan teknik. 

Acara tersebut berlangsung di Ruang VIP Lanud Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Rabu (8/1/2025).

Sebanyak 23 tim dipastikan berpartisipasi dalam penyelenggaraan musim pertama Liga TopSkor Priangan Timur. Mereka terbagi ke dalam dua kelompok umur, yaitu U-14 dan U-16.

Aris Risman, Koordinator Liga TopSkor Priangan Timur, mengungkapkan 23 tim peserta yang ambil bagian berasal dari enam kota atau kabupaten. Mulai Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.

“Kompetisi usia muda sangat dibutuhkan di Priangan Timur. Alhamdulillah, Liga TopSkor bisa kami hadirkan untuk kawasan Priangan Timur,” kata Ebet, panggilan akrab Aris Risman.

“Tujuan dari Liga TopSkor adalah mencari bibit muda pemain. Mereka akan bersaing dalam kompetisi ini sebagai kawah candradimuka,” Ebet menambahkan.

Penyelenggaraan Liga TopSkor Priangan Timur mendapat dukungan penuh dari Danlanud Wiriadinata, Letkol Pnb. Taufik Agus Hidayat. 

Keluarga besar Lanud Wiriadinata berharap muncul pemain berbakat dari kompetisi ini yang nantinya bisa menembus persaingan masuk Timnas Indonesia.

“Lebih dari itu kami ingin dari Liga TopSkor Priangan Timur hingga seri nasional nanti, para pemain bisa mengasah keterampilan teknis. Termasuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas,” kata Letkol Pnb. Taufik.

Liga TopSkor Priangan Timur 2025 akan dimulai pada Minggu 19 Januari mendatang. Seluruh pertandingan pada pekan pertama diselenggarakan di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya.

Jadwal pertandingan pekan pertama juga sudah dirilis. Pelaksanaan kompetisi ini tim peserta telah dibagi ke dalam grup.

Direktur Liga TopSkor, M. Yusuf Kurniawan, berpesan dalam penyelenggaraan musim pertama ini setidaknya harus memiliki dua target. Yaitu, sukses penyelenggaraan dan sukses pembinaan.

“Liga TopSkor hadir di banyak daerah sebagai tempat belajar, tidak hanya pemain tetapi juga pelatih. Bahkan orang tua pemain bisa belajar bagaimana memberi dukungan yang positif buat tim,” kata Bung Yuke, panggilan akrabnya. (*Artikel ini dibuat oleh kontributor , Ari Dwi Prasetyo)