– Kylian Mbappe, transfer musim panas yang paling banyak dibicarakan menjelang bergulirnya musim 2024-2025, sedang menjalani hari-hari tidak baiknya sebagai pemain Real Madrid CF.
Setelah gagal mengeksekusi penalti krusial melawan Liverpool FC pada pertandingan Liga Champions, pekan lalu, Mbappe mengulangi kesalahan tersebut saat melawan Athletic Club Bilbao di pertandingan ke-16 La Liga pada Rabu (4/12/2024) malam lalu.
Kekalahan dari Liverpool (0-2) dan Bilbao (1-2) mungkin saja tidak terjadi jika Mbappe mampu menuntaskan tugasnya sebagai ekskutor penalti.
Kegagalan dua penalti itu menjadi catatan tersendiri bagi Mbappe. Statistik mencatat Mbappe telah gagal mengeksekusi empat penalti tahun ini—dua bersama klub sebelumnya Paris Saint-Germain (PSG) dan sekarang dua bersama Madrid. Ini menandai pertama kalinya dalam karir profesionalnya dia gagal melakukan empat penalti dalam satu tahun kalender dan pertama kali gagal mengeksekusi dua penalti dalam minggu yang sama.
Statistik mencatat bahwa Mbappe telah gagal mengeksekusi dua dari lima penalti untuk Real Madrid di semua kompetisi, termasuk Piala Super UEFA, La Liga, dan Liga Champions. Ini menjadikan Mbappe sebagai pemain La Liga yang paling banyak menyia-nyiakan upaya penalti sejauh musim ini berjalan.
Di La Liga, Mbappe baru mencetak delapan gol dari 14 kali dimainkan dan selalu starter. Ia baru mampu mencetak gol pada pekan kempat. Namun sejak absen karena cedera otot saat Los Blancos ditahan Atletico Madrid 1-1, Mbappe tak mampu konsisten mencetak gol.
Di Liga Champions, Mbappe baru mencetak satu gol, sama dengan yang dibuatnya saat Madrid menang 2-0 atas Atalanta BC di Piala Super Eropa. Total, Mbappe mencetak 10 gol (dan dua assist) dari 20 pertandingan semua ajang bersama Madrid musim ini.
Mengapa Mbappe terlihat kesulitan pada awal musim perdananya di Madrid? Apa yang membuat dirinya tidak mampu lebih konsisten mencetak gol?
akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage .).
Sejumlah faktor diyakini membuat Mbappe belum mampu mengeluarkan performa terbaiknya bersama Real Madrid hingga saat ini.
Tekanan yang Begitu Besar
Kylian Mbappe adalah salah satu marquee player—pemain papan atas—Real Madrid. Tidak mengherankan bila sejak kedatangannya ke Santiago Bernabeu, menjelang musim 2025-2025, ekspektasi sangat tinggi sudah ada di hadapannya.
Kedatangan Mbappe di Madrid digembar-gemborkan sebagai penandatanganan impian, menyatukan salah satu talenta muda paling menarik di dunia dengan salah satu klub paling terkenal dalam sejarah sepak bola.
Namun, seiring berjalannya musim, masih banyak pertanyaan mengenai pengaruh superstar Prancis itu di lapangan. Sementara rekan satu timnya secara konsisten memuji kemampuannya dalam latihan, penampilan pertandingannya agak tidak konsisten, membuat para penggemar dan pakar merenungkan alasan di balik perbedaan ini.
Di tempat latihan, Mbappe dilaporkan mendapat pencerahan. Kecepatan, keterampilan, dan ketajamannya dalam mencetak gol terlihat jelas bagi semua orang yang menyaksikan sesinya.
Rekan setimnya memuji kemampuannya dalam membuat penampilan luar biasa menjadi biasa saja, dan chemistry-nya dengan sesama penyerang telah menunjukkan tanda-tanda berkembang. Namun, ketika keadaan bersinar paling terang dan pertaruhannya paling tinggi, Mbappe sering kali gagal memberikan tingkat performa yang sama.
Salah satu kemungkinan penjelasan atas perbedaan ini terletak pada tekanan dan ekspektasi yang menyertai kepindahan ke klub seperti Real Madrid.
Beban sejarah—Madrid adalah klub terbaik Eropa dengan 15 trofi Liga Champions, termasuk lima yang direbut dalam 10 tahun terakhir, tuntutan basis penggemar, dan pengawasan terus-menerus dari media dapat membuat kewalahan bahkan bagi pemain paling berpengalaman sekalipun.
Mbappe, meskipun memiliki bakat yang luar biasa, masih merupakan pemain yang relatif muda—baru 25 tahun—dan mungkin kesulitan untuk mengatasi tekanan yang sangat besar. Meskipun ia sudah pernah menjadi pilar Timnas Prancis saat merebut Piala Dunia 2018.
Laporan dari sejumlah media juga menyatakan bahwa pemain yang dibesarkan AS Monaco itu mengalami tekanan emosional dan masalah psikologis yang pada gilirannya memengaruhi kinerjanya di lapangan.
Pada Kamis (5/12/2024) pagi, sehari setelah kegagalan penaltinya melawan Athletic Bilbao, klip wawancara Cristiano Ronaldo dengan Rio Ferdinand muncul kembali.
Mantan bintang Madrid ini berbicara tentang kedatangan Mbappe di Los Blancos, dan mencatat bahwa menghadapi tekanan di Bernabeu adalah prospek yang sangat berbeda dibanding di tempat lain.
“Mari lihat apakah mereka masih mampu berpikir jernih dan bagus dalam menghadapi tekanan karena Real Madrid bukanlah PSG,” tutur pencetak gol terbanyak sepanjang masa Madrid tersebut.
“Mbappe kini pergi ke sana. Akankah Madrid menjadi lebih baik atau buruk, tidak ada yang tahu. Saya kira Madrid akan tetap kuat. Namun, apakah mereka akan lebih baik dibanding tahun lalu? Saya tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Tetapi mereka memiliki tim yang fantastis, sederet pemain yang fantastis.”
Terkini Lainnya
Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025
Prediksi dan Link Live Streaming AC Milan vs Girona di Liga Champions 2024-2025
Hasil Matchday 7 Liga Champions, Barcelona Kesulitan Kalahkan Benfica, Liverpool Masih Sempurna
Rekap Hasil Liga Nusantara 2024-2025: Persekabpas Lolos 6 Besar, Waanal Brothers Mengintai
Rambut Jadi Pirang, Aryna Sabalenka ‘Protes’ Animasinya di Australian Open
Hobi Ayah Menginspirasi Sepatu Khas Kedua Coco Gauff
Lebih Bertenaga, Lebih Ringan, Ini Rahasia Ducati Desmosedici GP25
Alfredo Vera Resmi Jadi Pelatih Ketiga Madura United di Liga 1 2024-2025
Timnas Putri Indonesia Ikut Kompetisi Universitas di Jepang pada Februari 2025
Destanee Aiava Menggemari Gaya Fashion Vintage