sveosportu.com

Mengapa Olahraga Lari Bisa Menjadi Mahal

Olahraga lari banyak manfaatnya. Namun kini banyak yang melakukan olahraga lari hanya demi gengsi, status, ikut-ikutan, dan FOMO. (Hendy AS/Skor.id)

– Berlari bisa menjadi sangat penting bagi individu yang mencari manfaat fisik dan mental yang ditawarkan lari. Untuk melakukannya, Anda dapat mengambil sepasang sepatu dan langsung keluar. Tidak perlu banyak waktu untuk memulai olahraga ini – lari sangatlah inklusif dan pada dasarnya siapa pun dapat memulainya. 

Itulah yang membuat lari menjadi luar biasa. Namun begitu Anda terjun ke olahraga ini, akan sangat mudah untuk melihat-lihat dan mencari tahu apa yang dilakukan orang lain. Dari situ, pasti ada kenginginan untuk lebih daripada orang lain.

Mengapa olahraga lari bisa menjadi mahal dan sulit dilakukan banyak orang? Apa saja faktor atau hal yang membuat lari menjadi mahal dan terkesan eksklusif?

 akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage .). 

Berikut adalah beberapa alasan terbesar mengapa biaya lari cenderung lebih mahal. Bisa dibilang yang membuat olahraga lari menjadi lebih mahal berawal dari gengsi, bukan kebutuhan. 

Ketahuilah bahwa untuk menjadi seorang pelari, Anda tidak memerlukan semua yang paparkan di bawah ini. Tetapi jika Anda memiliki anggaran tidak terbatas, tentu saja, Anda mungkin ingin memeriksanya.

Lomba

Di Indonesia, kebanyakan lomba lari “lokal” akan dikenakan biaya ratusan ribu rupiah. Biasanya semakin lama dan jauh jarak perlombaan, kian besar pula biaya yang harus dikeluarkan – untuk polisi (keamanan dan keselamatan), penutupan jalan, asuransi, dan segala hal lain yang diperlukan untuk mengadakan perlombaan. 

Sebagai informasi, Jakarta International Marathon yang digelar menjelang akhir Juni 2024 lalu untuk merayakan HUT kota Jakarta ke-497, peserta full marathon (42,195 km) dikenakan biaya Rp750 ribu. Untuk half marathon (21,097 km) dikenai Rp575 ribu dan 10K (10 km) hanya Rp400 ribu. 

Untuk lomba lari berskala nasional seperti ISOPLUS Run Series yang akan digelar di Jakarta dan Surabaya pada 6 dan 20 Oktober 2024 nanti, biaya yang dikenai juga bervariasi. 

Kategori kids dash dipatok Rp150 ribu. Berikutnya 5K Rp300 ribu, 10K Rp400 ribu, dan untuk half marathon dikenai Rp575 ribu. 

Ada juga paket bundling buat peserta yang ingin turun di Jakarta dan Surabaya sekaligus. Untuk kategori 10K Jakarta dan 10K Surabaya dikenai Rp700 ribu sedangkan 10K Jakarta dan 21K Surabaya Rp875 ribu.   

Data olahraga lari sebenarnya bisa tidak mahal - Dede S. Mauladi .jfif
Olahraga lari sejatinya bisa dilakukan dengan peralatan yang harganya terjangkau. (Dede S. Mauladi/) 

Jam Tangan GPS

Lewat sudah hari-hari dengan hanya stopwatch Chrono di mana Anda harus menggunakan situs web setelah berlari untuk mengukur seberapa jauh Anda berlari hari itu. Pemain utama dalam permainan jam tangan GPS untuk lari di antaranya Garmin, Coros, Polar, dan Apple Watch. 

Anda mungkin bisa masuk ke seluk beluk alasan mengapa harus mengenakan jam tangan lari, Tetapi, jam tangan lari dengan kemampuan GPS sudah menjadi hal yang lumrah dalam beberapa tahun terakhir, meskipun harganya jelas tidak murah.

Dari riset singkat , jam tangan “termurah” di tahun 2024, yang ditulis oleh Runner's World adalah Garmin Forerunner 55. Jam tangan untuk pelari pemula ini dibanderol 138 poundsterling (sekira Rp2,83 juta) di Amazon. 

Untuk kategori best value for money, muncul nama Coros Pace 3 yang seharga 219 poundsterling (Rp4,49 juta), yang juga bisa dibeli di Amazon.

Yang termahal dalam daftar itu adalah Garmin Enduro 2. Jam tangan GPS untuk ultramarathons berhari-hari ini dilepas dengan harga mencengangkan di Amazon, yakni 740 poundsterling (Rp15,18 juta).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat