sveosportu.com

NPC Indonesia Pantau Paraatlet Potensial di Peparnas 2024

Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024

– Sejumlah paraatlet yang memiliki potensi besar bermunculan selama penyelenggaraan Peparnas 2024 di Solo dan sekitarnya sepanjang pekan ini.

Beberapa paraatlet itu pun masuk dalam radar NPC Indonesia agar selanjutnya bisa diseleksi dan bergabung ke Pelatnas sejumlah cabang olahraga.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi NPC Indonesia, Sapta Kunta Purnama, mengatakan Peparnas 2024 memang dimanfaatkan untuk mencari paraatlet muda berkualitas. 

Hal ini mengingat belum banyaknya kompetisi olahraga khusus disabilitas yang bisa dipakai sebagai barometer penilaian maupun pencarian bakat baru di Tanah Air.

Apalagi NPC Indonesia menerapkan regulasi di Peparnas 2024 yang membuat paraatlet Merah Putih dengan pengalaman internasional hanya bisa turun di kategori elite.

Kebijakan tersebut membuat paraatlet muda maupun mereka yang belum berpengalaman di level internasional bisa terpantau potensinya dan berujung masuk ke Pelatnas.

Sapta Kunta Purnama pun menyebut Peparnas 2024 digunakan sebagai persiapan jangka pendek untuk menghadapi ASEAN Para Games 2025 di Thailand dan Paralimpiade 2028 di Amerika Serikat. 

Lebih lanjut, Sapta menambahkan bahwa pihaknya telah memantau 16 atlet para atletik dan dua atlet para panahan sepanjang gelaran Peparnas 2024 yang berpotensi masuk Pelatnas.

“Ini ada beberapa catatan dari beberapa nomor yang dipertandingkan kemarin. Kami selalu menempatakn orang yang memantau di setiap venue,” tutur Sapta.

“Sekarang ini ada 16 atlet para atletik yang sudah terpantau potensi baru dan nanti akan kami kembangkan. Termasuk di panahan juga ada dua.”

“Tadi prestasinya luar biasa, hampir 72 kali memanah itu tidak keluar dari piring (sasaran bidik). Ini menjadi catatan nanti dan akan kami kembangkan,” tuturnya.

Sementara itu, Budi Ariyanto Muslim selaku Asisten Deputi Olahraga Andalan Kemenpora berujar pemerintah sangat berkomitmen mendukung pembinaan para atlet kategori nasional jadi para atlet elite. 

Komitmen ini diwujudkan pemerintah dengan menerapkan kebijakan Pelatnas tidak terputus untuk cabor yang berpotensi menghasilkan medali untuk Indonesia di Paralimpiade.

“Alhamdulillah sudah terlihat seperti di Paris kemarin. Kebanyakan yang meraih medali adalah cabor-cabor yang kami Pelatnas-kan secara tidak terputus,” Budi menjelaskan.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengungkapkan grand design pengembangan kemampuan atlet disabilitas tertuang dalam Perpres no 86 tahun 2021. 

Dalam grand design itu terdapat roadmap pembinaan jangka panjang untuk atlet-atlet disabilitas termasuk target hingga Paralimpiade 2028 dan beberapa tahun ke depan. 

“Tahun ini, kami menjalankan tahap kedua dalam siklus dalam roadmap yang nanti ending-nya adalah Paralimpiade 2028,” kata Budi.

Penyelenggaraan Peparnas 2024 sendiri akan berakhir pada Minggu (13/10/2024) dan Kontingen Jawa Tengah telah dipastikan keluar sebagai juara umum dalam edisi kali ini.

Kontingen Tuan Rumah tak lagi terkejar di papan atas klasemen raihan medali dengan koleksi 157 emas, 120 perak, dan 123 perunggu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat