– Petenis putri nomor 1 dunia Iga Swiatek berhasil mempersembahkan medali untuk negaranya, Polandia, di Olimpiade Paris 2024, meskipun hanya berupa perunggu.
Ia mendapatkannya setelah berhasil mengalahkan wakil Slovakia Anna Karolina Schmiedlova dalam partai perebutan medali perunggu nomor tunggal putri cabang olahraga (cabor) tenis.
Dalam pertandingan yang berlangsung di lapangan tanah liat Philippe Chatrier, Stade Roland Garros, Paris, Jumat (2/8/2024) malam waktu setempat, Swiatek menang straight set, 6-2, 6-1.
Raihan medali perunggu ini menjadi sebuah pelipur lara bagi atlet 23 tahun tersebut. Pasalnya, Iga Swiatek datang ke Paris dengan ekspektasi menyabet emas di lapangan tanah liat yang merupakan teritorinya.
Tetapi ia gagal. Swiatek di luar dugaan kalah dari wakil Cina Zheng Qinwen, Kamis (1/8/2024). Itu menjadi kekalahan pertamanya dari 26 pertandingan di Roland Garros. Tak sang petenis menangis seusai laga.
Meski sangat kecewa atas kekalahan dari Zheng, Iga Swiatek mampu bangkit dan memastikan tidak pulang dengan tangan kosong dari Olimpiade 2024.
“Saya pikir jika saya tidak bermain (di laga perebutan perunggu), saya bakal menangis selama seminggu. Saya menangis sekitar enam jam kemarin (Kamis), jadi itu (kekalahan) yang sangat mengecewakan,” kata Swiatek setelah pertandingan.
“Ini olahraga, ini tenis, biasanya saya bisa memahami bahwa itu (kalah) hanyalah satu bagian dari hidup saya. Namun kali ini rasanya seperti seseorang benar-benar menghancurkan hati saya. Itu gila.”
“Mungkin karena saya sudah lama menjadi petenis nomor 1 dunia dan memenangi banyak turnamen, saya merasa mampu mengatasi semuanya. Tetapi turnamen (Olimpiade) menunjukkan bukan itu masalahnya.”
Kendati tidak berhasil memenuhi ekspektasi meraih emas, perunggu yang diperoleh Iga Swiatek tetap menjadi catatan sejarah, karena menandai medali pertama Polandia di Olimpiade dari cabor tenis.
Swiatek mengaku bangga bisa menyumbangkan medali untuk negaranya pada debutnya dalam Olimpiade, meski bukan emas. Menurutnya, bermain di event ini terasa berbeda dari turnamen-turnamen WTA Tour.
“Tensi dan stres yang saya alami selama seminggu penuh membuat (perunggu) ini makin Istimewa. Saya belum pernah merasakannya, bahkan di Grand Slam, tidak mudah. Dan meraih medali adalah mimpi yang jadi kenyataan,” tuturnya.
Karena itulah, Iga Swiatek senang mampu bangkit setelah kekecewaan luar biasa menyusul kekalahan dari Zheng Qinwen untuk kemudian mengamankan medali perunggu Olimpiade 2024.
“Saya sangat bangga pada diri sendiri karena saya bisa keluar dan menikmati bermain tenis, sebab kemarin (versus Zheng) adalah salah satu kekalahan terberat yang saya ingat dalam karier saya,” ucap Swiatek.
Terkini Lainnya
Antusiasme Meningkat di Series Kedua Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini di Surabaya
Tim-tim yang Lolos ke PMGC 2024 usai PMSL SEA Fall 2024
The International 2024: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
MDL Indonesia Season 10: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
PMSL SEA Fall 2024: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap
MPL Indonesia Season 14: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap
Superketat, Timnas Indonesia Dijaga 30 Personel Keamanan dari Polri dan PSSI
Penasaran Atmosfer SUGBK, Maarten Paes Tak Sabar Lakoni Debut Kandang
Sepatu Sidi Terbaru Tawarkan Perlindungan dan Kenyamanan
High Flying Bird Kisahkan Rumitnya Perekrutan Pebasket Muda