- Mimpi Indonesia merah medali emas SEA Games kembali harus terkubur di tangan Thailand.
- Indonesia kalah dengan skor tipis 0-1 dari Thailand pada laga semifinal SEA Games 2021.
- Ironisnya, mimpi medali emas indonesia terkubur di stadion berjulukan Teater Impian.
- Impian melihat timnas Indonesia kembali berjaya dan meraih medali emas SEA Games kembali terkubur. Ironisnya, kali ini harapan itu terkubur di stadion berjulukan Teater Impian.
Timnas U-23 Indonesia asuhan Shin Tae-yong gagal melangkah ke final seusai kalah 0-1 dari Thailand pada babak semifinal, di Stadion Thien Truong, Kamis (19/5/2022).
Diwarnai 4 kartu merah, Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Thailand dalam masa perpanjangan waktu lantaran gol Weerathep Pomphan pada menit ke-95.
Kegagalan ke final ini memperpanjang mimpi buruk Indonesia yang sangat mengimpikan meraih medali emas SEA Games sejak 31 tahun lalu.
Tanpa menafikan perjuangan para pemain di lapangan, performa timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2021 kali ini bisa dikatakan sangat jauh dari sempurna.
Menjelang menghadapi SEA Games, konon anak-anak Shin Tae-yong menjalani latihan fisik yang demikian keras di Korea Selatan pada April lalu.
Bukan tanpa alasan Coach STY memusatkan latihan fisik dalam persiapan SEA Games. Dia menilai bahwa kondisi fisik para pemain Indonesia tertinggal dibandingkan para pesaing utamanya di Asia Tenggara.
Akan tetapi, dana miliaran untuk melakukan pemusatan latihan (TC) di negeri asal STY seolah tak berbekas. Setidaknya, hal itu bisa dilihat pada pertandingan semifinal.
Menjelang babak kedua berakhir, stamina para pemain Indonesia mulai kedodoran. Kram mulai dirasakan oleh Rachmat Irianto dkk.
Ketika kelelahan fisik melanda, sisi emosional seseorang pun akan muncul. Menurut dr. Christopher Winter dari Martha Jefferson Hospital, kelelahan tak membuat lagi manusia memiliki energi untuk mengelola amarah.
Hal itu pun terlihat dari laga Indonesia vs Thailand. Terlepas dari laga yang penuh gengsi antara dua rival yang memperebutkan tiket ke partai puncak, emosi pemain kedua tim mudah tersulut setiap terjadi bentrokan.
Puncaknya terjadi pada pengujung laga ketika empat kartu merah dilayangkan wasit, satu untuk Thailand dan tiga untuk Indonesia! Adagium yang diutarakan dr. Winter terbukti.
Kesampingkan soal kartu merah pertama yang didapat Thailand, fokus pada tiga kartu merah pemain kita. Dengan kondisi tertinggal dan kelelahan fisik mendera, emosi Firza Andika dkk tak terkontrol.
Inikah hasil dari TC yang fokus pada penempaan fisik pemain di Korsel pada April lalu? Jika ya, alangkah halai-balainya kondisi timnas Indonesia.
M. Iriawan selaku Ketua Umum PSSI boleh saja berujar bahwa timnas kurang beruntung karena sudah berjuang keras selama 90 menit.
Akan tetapi,bukankah seharusnya masa perpanjangan waktu adalah hal yang jamak terjadi pada sepak bola saat memasuki fase gugur? Hal ini tentu seharusnya sudah menjadi perhatian dari STY.
Benarkah kondisi fisik para pemain timnas Indonesia untuk SEA Games 2021 sudah membaik usai pulang dari Korsel?
Saya tidak tahu karena tidak pernah dibeberkan bukti peningkatan VO2 Max yang secara gampang menjadi indikator. Atau, bisa jadi saya yang salah karena sudah lama tidak turun liputan sehingga tidak tahu jika berkas ini sudah dibeberkan.
Terlepas dari itu, impian masyarakat Indonesia untuk melihat Indonesia Raya berkumandang dari nomor sepak bola SEA Games tampaknya masih akan "terpelihara", setidaknya sampai tahun depan di Kamboja.
Ironisnya lagi, mimpi itu terkubur di stadion kebanggaan warga Nam Dinh yang berjulukan Theatre of Dreams atau Teater Impian karena keindahannya.
Jangan-jangan, benar apa yang dikatakan teman saya Minh Kha, jurnalis asal Vietnam, soal asal usul lain julukan Teater Impian untuk Stadion Thien Truong itu.
"Disebut demikian karena Nam Dinh FC itu punya impian menjadi yang terbaik di Liga Vietnam," kata Minh Kha.
"Alih-alih mewujudkan mimpi warga Nam Dinh, tim tersebut justru sangat struggle saat berkompetisi," tuturnya melanjutkan.
Apakah kita melihat ada kemiripan antara warga Nam Dinh dan masyarakat Indonesia?
Bagaimanapun, hidup itu memang untuk memelihara mimpi, bukan memenuhi mimpi. Jadi, marilah kita pelihara mimpi melihat timnas Indonesia berprestasi.
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
SEA Games 2021: Shin Tae-yong Kecewa Berat dengan Sikap Tidak Fair Play Pemain Timnas U-23 Indonesia
Pelatih Thailand U-23 Alexandre Polking: Pemain Timnas U-23 Indonesia Punya Masa Depan Cerah
Cabor Sepak Bola Putra SEA Games 2021: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap