- Tegang. Itu, perasaan yang bukan tidak mungkin memenuhi benak banyak penggila sepak bola nasional. Bayangkan, peluang datang begitu banyak, tapi gol tak juga tercipta. Babak pertama akan segera berakhir.
Beruntung di penghujung waktu, Marselino Ferdinan berhasil menjebol gawang Filipina, 1-0. Alhamdulillah, di akhir babak kedua, laga pembuka SEA Games 2023, Kamboja, Grup A, Irfan Jauhari dan Fajar Fathur Rahman memperbesar kemengan menjadi 3-0.
Laga di Olympic Stadium, Pnom Penh, Kamboja, Sabtu (29/4/2023) sore WIB. Ini kemenangan ke-10 dalam pertemuan tim nasional kita dengan Filipina di arena pesta olahraga bangsa-bangsa ASEAN.
Kurang Tajam
Anak asuh Indra Sjafri sesungguhnya menguasai hampir sepanjang babak. Namun, kesan yang terlihat hampir semua pemain kurang tenang. Terlalu terburu-buru menjalankan bola. Akibatnya, passing tidak akurat. Kadang terlalu pelan, kadang malah bola justru menuju ke arah lawan.
Begitu juga peluang, Witan Sulaeman, pemain yang memiliki pengalaman lebih dari kawan-kawan, justru terkesan tidak memberilan suport yang baik. Bahkan peluang di pertengahan babak pertama yang begitu matang dan terbuka, tak mampu ia selesaikan.
Puncak dari kurang tajamnya tim nasional kita diperlihatkan saat Rizky Ridho gagal mengeksekusi penalti. Indonesia mendapat penalti setelah Witan Sulaeman dijatuhkan Rublico pada menit ke-59. Sepakan Rizky Ridho mampu dibaca dan digagalkan oleh Quincy Julian, kiper Filipina yang tampil lumayan gemilang.
Menurut Waketum PSSI, Prof Zainudin Amali, anak-anaknya terlalu tegang karena ini laga pembuka. Untuk itu, intruksi dan skema pelatih tidak dapat dijalankan dengan mulus.
Alasan yang dapat dipahami, apalagi ZA, begitu sapaan Waketum PSSI itu, mantan pemain Liga Mahasiswa. Artinya, ZA memahami betul situasi dan perasaan pemain.
Meski demikian, perlu dicatat, bahwa persoalan paling mendasar di tim U-22 ini adalah ketajaman untuk membuat gol. Bayangkan, jika saya tidak keliru, lebih dari delapan kali peluang yang diperoleh, tapi hanya tiga gol yang tercipta.
Pekerjaan rumah yang tidak mudah ini, harus segera bisa diatasi oleh PSSI. Persoalannya, nyaris tak ada klub-klub Liga-1 dan Liga-2 yang menggunakan pemain lokal di posisi ujung tombak.
Padahal Fajar, Sananta, Jeam Kelly Sroyer, dan Witan adalah pemain-pemain yang dari kaki serta kepalanya kita harapkan gol tercipta. Sekali lagi, ini PR yang harus segera bisa dijawab oleh PSSI.
Jadwal berikutnya, 4 Mei 2023 jam 16.00 WIB Timnas Indonesia Vs Myanmar, di Morodok Techo National Stadium. Untuk mengamankan posisi agar bisa lolos dari grup A, laga itu juga harus bisa kita menangkan. Semoga saja Marselino dan kawan-jawan sudah bisa tampil lebih tenang.
Bravo tim nasional U-22..!
M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior