sveosportu.com

PSS dan PSM Ikut Dijatuhi Larangan Transfer oleh FIFA

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)

- Dua klub sepak bola Indonesia kembali mendapat sanksi dari FIFA dalam hal aktivitas di bursa transfer

Kali ini, ada PSS Sleman dan PSM Makassar yang tak bisa mendaftarkan pemain baru selama tiga jendela transfer di Liga 1

Mereka menyusul Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Persikab Kabupaten Bandung, Sada Sumut FC, dan Persiwa Wamena, yang lebih dulu mengalami hukuman serupa.

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab PSS Sleman dan PSM Makassar dijatuhi regristration ban (larangan mendaftarkan pemain) oleh FIFA, tapi hukuman tersebut sudah berjalan.

Sanksi buat PSS Sleman aktif sejak 9 April lalu, sementara PSM Makassar dimulai tiga hari setelahnya (12 April).

Mengingat daftar hitam ini diperbarui setiap pekan, kita tak tahu apakah bakal ada lagi klub Indonesia yang dijatuhi hukuman serupa.

bernardo tavares latihan
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. (Dok. PSM Makassar)

Belum ada pernyataan resmi dari kedua klub terkait registration ban yang mereka terima dari FIFA.

Tapi, dikutip dari Kompas.com, masing-masing sudah memberikan respons.

PSS Sleman, melalui media officer Juan Tirta Abditama mengatakan bahwa klub akan menunggu sikap resmi dari manajemen.

"Dari Pak Gusti Randa (Presiden Dikrektur PT PSS) jawabnya belum mau berkomentar dulu. Nanti kalau sudah ada rilisnya akan langsung dikirimkan," ujar Juan.

Sementara, PSM Makassar berniat segera menyelesaikan problem ini agar tidak mengganggu persiapan tim pada musim depan.

"PSM menghargai proses yang telah dilaksanakan oleh FIFA," kata media officer Sulaiman Abdul Karim.

"Yang pasti, manajemen berkomitmen bahwa permasalahan ini akan diselesaikan sebelum bursa transfer musim 2024-2025 dibuka, sehingga tidak mengganggu kesiapan dari PSM untuk berkompetisi pada musim yang akan datang," tambahnya.

Registration ban memang erat kaitannya dengan aktivitas transfer. Sebab, klub takkan bisa mendaftarkan pemain baru selama periode hukuman.

Percuma mendatangkan tambahan amunisi jika mereka tak bisa tercatat dalam skuad resmi, alias tidak bisa bermain.

Itulah yang akan menimpa tujuh klub asal Indonesia apabila tidak segera menyelesaikan penyebab masalahnya.

Disinyalir, ini berkaitan dengan persoalan kontrak pemain, seperti tunggakan gaji dan lainnya. Selama tidak diurus, siap-siap saja merana dalam satu setengah musim ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat