– Nike Pegasus merupakan salah satu sepatu lari terlaris Nike sepanjang masa, sepatu ini kali pertama dirilis pada tahun 1982.
Sejak saat itu Pegasus menjadi andalan lini sepatu lari Nike yang terkenal.
Dinamai berdasarkan kuda jantan bersayap dari mitos Yunani, sepatu ini juga merupakan sepatu favorit Phil Knight, pendiri Nike yang legendaris dan dua kali peraih Penghargaan Prestasi Footwear News Person of the Year.
Kepada Good Morning America, Phil Knight pernah menuturkan bahwa Pegasus adalah pilihannya untuk berlari.
Sepatu Pegasus tidak hanya menjadi mesin penjualan Nike yang berpusat di Beaverton, Oregon. Melainkan juga identik dengan olahraga lari bagi sebagian besar pelari Amerika Serikat.
Hingga hari ini, 40 tahun lebih setelah peluncuran, layanan pelacakan lari Strava menobatkannya sebagai sepatu yang paling banyak dipakai oleh 135 juta pengguna globalnya pada tahun 2024.
Waralaba ini telah mendapatkan status legendarisnya dalam dunia lari, meski tidak selalu berjalan mulus. Berikut ini adalah cara Nike Pegasus mencapai puncaknya:
Teknologi Papan Atas
Nike Pegasus pertama kali diluncurkan pada tahun 1982, siap dipasarkan di Amerika Serikat yang kini telah mapan sebagai negara pelari setelah budaya joging terus berkembang pesat sepanjang tahun 1970-an.
Pegasus menampilkan beberapa teknologi papan atas merek tersebut untuk hari itu.
Model Pegasus memiliki bantalan udara pada bagian tumit, dengan sol luar wafel khas Nike dan busa baru.
Semua bahan yang dibutuhkan untuk menciptakan sepatu lari responsif dan empuk ada di Pegasus, yang membuatnya cocok untuk banyak pelari.
Dan penjualannya memang berhasil. Menurut Nike, model Pegasus baru terjual 8.000 pasang pada bulan pertama, dan 35.000 pasang setelah dua bulan.
Secara keseluruhan, sepatu ini terjual sebanyak 35.000 pasang pada paruh pertama tahun 1983, sehingga menjadikan sepatu ini sebagai pemain utama bagi pelari AS.
Era Baru Dimulai
Penjualan Pegasus tetap pesat selama dekade berikutnya, dengan sepatu ini menjadi ikon dunia lari. Akan tetapi, pada tahun 1993, pertumbuhannya melambat.
Setelah satu dekade melakukan pembaruan tanpa inovasi substansial, waralaba Pegasus mulai terasa basi.
Pada tahun 1996, perusahaan memperkenalkan perubahan baru pada sepatu, termasuk unit sol Air baru yang terlihat, bagian atas yang lebih kaku, dan lengan Spandex.
Tetapi pelari tidak merespons seperti yang diharapkan merek tersebut. Jelas bahwa keajaiban dalam waralaba tersebut telah memudar.
Pada musim gugur tahun 1998, Nike menghentikan produksi sepatu Pegasus untuk pertama kalinya sejak debut tahun 1982.
Namun, itu bukanlah akhir cerita. Pegasus memiliki penggemar baik di dalam perusahaan (Phil Knight masih menjadi CEO) maupun di dunia lari yang lebih luas.
Setelah mengubah modelnya, Pegasus diluncurkan kembali pada musim gugur tahun 2000 dengan tampilan baru.
Pegasus baru, yang diciptakan untuk jadi bagian dari seri Bowerman, menghilangkan unit Air yang terlihat.
Sebagai gantinya, menggabungkannya ke dalam midsole untuk menciptakan gaya lari yang ringan dan empuk.
Para pelari menyambut kembali sepatu tersebut dengan tangan terbuka. Perusahaan melaporkan penjualan Pegasus baru hampir 19 juta dolar AS (setara Rp311 miliar) pada tahun pertamanya.
Nike Pegasus 35
Terkini Lainnya
Justin Hubner Cetak Gol Penentu, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Bernasib Mirip
Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap
Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap
Liga Nusantara 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen
Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap
Bojan Hodak Santai Tanggapi Laga di Kandang Persija
Paul Scholes Sebut Man United Berisiko Terdegradasi Musim Depan
Ikuti Kursus Coach Educator, Ismed Sofyan Dapat Banyak Wawasan Baru
Binna Banua U-15 Tampil Mengesankan, Catat 9 Gol dan Punya Penyerang Tajam
Prediksi dan Link Live Streaming Babak Play-Off Degradasi Liga 2 2024-2025: Pekan 7 Grup J dan K