sveosportu.com

Zahra dan Helsya Ingin Liga Putri Digelar

Helsya Maeisyaroh dan Zahra Muzdalifah. (Grafis: Yusuf/Skor.id)

- Dua pemain Timnas Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah dan Helsya Maeisyaroh, menyuarakan kembali agar kompetisi sepak bola putri di Indonesia bisa digelar kembali.

Mereka pun senang adanya suporter yang juga ikut menyuarakan hal tersebut saat laga Timnas Putri Indonesia melawan Singapura di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (28/5/2024) malam WIB.

Dalam laga itu, skuad Garuda Pertiwi, julukan Timnas Putri Indonesia, berhasil menang dengan skor telak 5-1. Helsya Maeisyaroh tampil sebagai pemain utama di lini tengah, sedangkan Zahra Muzdalifah baru masuk pada babak kedua untuk memperkuat lini depan.

Dalam laga itu, ada kelompok suporter yang membentangkan spanduk putih bertuliskan “Liga Putri?” sebagai isyarat mempertanyakan kompetisi sepak bola putri kapan digelar kembali. Mengingat, terakhir kali Liga 1 Putri digelar pada 2019 lalu, dengan Persib Putri yang menjadi juaranya.

“Senang banget. Maksudnya suporter Indonesia datang bukan sekadar nonton, tapi juga teriakin kita butuh Liga 1 Putri, dan kami sangat bersyukur ada dukungan seperti itu,” kata Helsya Maeisyaroh, usai laga melawan Singapura.

Lebih lanjut, Zahra mengungkapkan dengan adanya kompetisi bisa semakin mengasah kemampuan para pesepak bola putri Indonesia.

Sekadar mengingatkan, lantaran vakumnya kompetisi, Zahra maupun Helsya saat ini berkiprah di kompetisi sepak bola putri luar negeri. Keduanya saat ini memperkuat klub Jepang. Zahra diketahui memperkuat Cerezo Osaka Ladies, sementara Helsya membela FC Ryukyu Sakura.

“Kita itu punya banyak pemain muda yang potensial. Misalnya tadi (kemarin) ada Claudia Scheunemann dan (Marsela Yuliana) Awi, mereka bisa cetak dua gol. Menurut saya, itu sudah luar biasa, dari cara mencetak golnya pun benar-benar jenius banget,” ujar Zahra Muzdalifah.

“Dan saya mohon, semoga ke depannya kita ada liga. Jadi anak yang kecil-kecil ini punya potensi enggak hilang ke depannya. Jadi dengan adanya liga, kita bisa lebih berkembang lagi sampai senior,” jelas alumni Liga TopSkor itu.

Pada sisi lain, Helsya juga memberikan tanggapannya mengenai komposisi pemain muda dan senior yang disatukan oleh pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, dalam laga melawan Singapura.

Dia tidak memungkiri, para pemain muda Timnas Putri Indonesia sempat mengalami kegugupan lantaran ditonton oleh banyak suporter di laga tersebut.

“Menurut saya, tidak ada yang membedakan dia senior atau junior. Kalau di dalam lapangan kita semua satu tim, satu Indonesia,” tegas Helsya.

“Pastinya (banyaknya suporter yang hadir) berpengaruh. Misalnya ada pemain yang baru main di lapangan ditonton sama banyak orang. Nervous (gugup) ada, cuma dari kami yang sudah lama di posisi itu berusaha menenangkan. Jadinya ya mereka (pemain baru) semua bisa tenang,” ucap pemain jebolan Liga TopSkor dari Tajimalela FA tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat