sveosportu.com

5 Atlet Top NBA dan NFL yang Menjadi Kolektor Barang Seni

Legenda NBA Carmelo Anthony berpose di depan lukisan karya Nelson Makamo yang dipajang di rumahnya (Jovi Arnanda/Skor.id).

– Atlet juga manusia biasa yang bisa menyukai seni. Mereka memandang seni bukan hanya sebagai hiburan, melainkan juga gaya hidup.

Mereka juga mengapresiasi para seniman yang bekerja keras untuk membuat karya seni luar biasa, sehingga bisa dinikmati para pencinta seni.

berhasil mengoleksi beberapa atlet (dan mantan atlet) NBA serta seorang atlet NFL yang mencintai seni, berikut rinciannya:

1. Carmelo Anthony

Legenda NBA Carmelo Anthony mengatakan, ketika dia memulai karier sebagai pemain bola basket profesional, dirinya tidak memahami seni.

Namun, pemain yang 10 kali terpilih dalam NBA All-Star ini sekarang makin menghargai seni dan mulai mengoleksinya seiring bertambahnya usia.

Sekarang lukisan karya seniman kulit hitam ternama termasuk Nelson Makamo, Rashid Johnson, dan Kehinde Wiley berjajar di dinding rumahnya di Westchester.

“Ini adalah keterikatan emosional yang Anda miliki ketika melihat sebuah karya seni, yang membuat Anda ingin kembali dan melihatnya lagi dan lagi,” kata Anthony. 

“Anda belajar sesuatu tiap kali Anda melihatnya,” legenda berusia 39 tahun yang mengumumkan pengunduran dirinya dari NBA pada Mei 2023 itu menambahkan.

Atlet profesional kini makin serius dalam membeli karya seni dalam beberapa tahun terakhir, tidak seperti orang-orang dengan kekayaan baru yang jadi kolektor. 

Namun ketenaran mereka telah membantu menjadikan mereka pencipta selera, dengan kemampuan membantu mendorong minat terhadap seni kontemporer.

Dan khususnya pada seniman kulit hitam dan seniman kulit berwarna lainnya. Kini banyak tokoh olahraga yang didekati oleh galeri, rumah lelang, pertunjukan seni, dan museum.

“Para atlet ini adalah basis kolektor baru dalam dunia seni,” kata penasihat seni Gardy St. Fleur, yang mewakili beberapa pemain. “Dan ini berkembang pesat,” ia menambahkan.

2. Grant Hill                         

Banyak hal telah berubah dalam dua dekade sejak legenda NBA Grant Hill, tujuh kali NBA All-Star, mensponsori tur tujuh kota untuk koleksi seni pribadinya yang sangat banyak.

Tur tersebut bertajuk “Something All Our Own: The Grant Hill Collection of African American Art.” 

Pada saat itu, hanya sedikit atlet yang tertarik pada seni, dan Hill mengatakan bahwa dia awalnya merasa tidak nyaman mendiskusikan minatnya sendiri di depan umum.

Meskipun dirinya mengikuti jejak ayahnya, Calvin Hill, yang mulai mengoleksi seni ketika menjadi pemain bintang Dallas Cowboys.

“Saya khawatir karena saya pikir teman-teman saya mungkin akan memandang saya dengan cara yang berbeda,” kata Grant Hill

“Itu bukanlah sesuatu yang dibicarakan di ruang ganti pada awal tahun 2000-an,” ujar Grant Hill.

Hal ini berubah, katanya, dalam beberapa tahun terakhir ketika beberapa tokoh terbesar di bidang musik dan mode mulai merangkul pasar seni. 

“Sekarang, ketika ada konvergensi antara olahraga dan hiburan, semuanya saling terkait,” katanya.

Ada juga peningkatan kesadaran akan seni sebagai kelas aset. “Ini adalah sesuatu yang dapat Anda nikmati dan tetap mempertahankan nilainya,” kata Hill. 

“Saya lebih suka membeli sebuah karya seni daripada membeli mobil,” ia menambahkan.

3. Kevin Love

Pada September 2023, forward Miami Heat, Kevin Love, menyelenggarakan salah satu lelang Contemporary Curated di balai lelang Sotheby, New York.

Lelang menampilkan karya-karya Cindy Sherman, Cy Twombly, dan Ernie Barnes.

Sekadar catatan, Barnes merupakan seniman kulit hitam yang lukisannya berjudul The Sugar Shack terjual di balai lelang Christie tahun lalu seharga 15,3 juta dolar AS (Rp238 miliar). 

Dalam ajang Art Basel Miami Januari 2024, St. Fleur mengatakan bahwa dirinya ingin mengunjungi pameran seni bersama para mantan pemain NBA.

Contohnya seperti Deron Williams, Courtney Lee, dan Amar'e Stoudemire, serta bahwa dia sedang mengatur makan malam pribadi untuk beberapa klien atletnya di rumah kolektor di Star Island.

Ada tanda-tanda lain bahwa pengaruh atlet yang mengoleksi karya seni makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

4. Elliot Perry

Elliot Perry, mantan point guard NBA, telah memberikan ceramah tentang pengumpulan di museum, dan pada 2019 mengadakan pameran di ruang ganti Memphis Grizzlies. 

“Saya memikirkan tentang keterbatasan seniman kulit hitam untuk memamerkan karya mereka di museum atau galeri besar pada 1940-an, 1950-an, dan 1960-an,” ujarnya bulan lalu di akun Instagram koleksi seninya. 

“Saya ingin berpikir di luar kebiasaan dan memberikan kesempatan kepada para atlet kami untuk terlibat dengan seni yang dibuat oleh seniman Afrika-Amerika.”

“Dan, menanggapi kekayaan budaya para seniman ini, serta menarik interpretasi mereka sendiri terhadap karya tersebut,” katanya.

5. Keith Rivers

Mantan pemain NFL, Keith Rivers, juga seorang kolektor seni yang cukup rajin mengoleksi. 

Ia mengadakan pertunjukan tahun lalu di FLAG Art Foundation, Manhattan, yang menampilkan karya pelukis Kerry James Marshall serta pematung Sonia Gomes dan Thaddeus Mosley. 

Dirinya menjabat sebagai dewan penasihat Museum Hammer di Los Angeles dan sekarang menjabat di dewan Hirshhorn, Washington.

Dorongan yang dibawa Rivers untuk belajar tentang seni itulah yang membuat Glenn Fuhrman, pendiri FLAG Art Foundation, mengundangnya untuk menjadi kurator sebuah pertunjukan. 

“Rivers menyerang dunia seni dengan intensitas dan ketekunan yang sama seperti yang dia lakukan di American Football,” kata Fuhrman. 

“Dia rajin membaca. Pergi ke Munich di museum Haus der Kunst, ke London untuk menghadiri pameran seni Frieze, dan ke Afrika untuk bertemu seniman.”

Pasar seni mulai berupaya membina atlet. Jacqueline Wachter, wakil ketua penjualan swasta balai lelang Sotheby di Los Angeles, telah berupaya mengembangkan kolektor potensial dari luar dunia seni tradisional.

Termasuk atlet, musisi, dan eksekutif muda Hollywood. Sotheby pernah mengumumkan akan berkolaborasi dengan NBA dalam menyelenggarakan serangkaian lelang jersey pemain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat