sveosportu.com

Battle of the Baddest, di Balik Layar Tyson Fury vs Ngannou

Film "Battle of the Baddest" kini tayang di Netflix (Hendy Andika/Skor.id).

Film olahraga terbaru Netflix ini memberikan gambaran di balik layar pertandingan tinju yang dijuluki “Battle of the Baddest”. 

Juara tinju kelas berat WBC Tyson Fury menghadapi Francis Ngannou di Boulevard Hall di Riyadh, Arab Saudi pada 28 Oktober tahun lalu.

Pertandingan tersebut merupakan debut tinju profesional Ngannou, yang merupakan mantan juara kelas berat UFC. 

Para pejabat mengonfirmasi pertarungan tersebut diperbolehkan dan akan berlangsung selama 10 ronde, namun gelar Fury tidak akan dipertaruhkan.

Ngannou sebelumnya sempat ingin menjajal tinju profesional untuk sementara waktu dan petinju asal Kamerun itu ingin melawan Fury pada khususnya. 

Namun konsekuensinya, ia tidak bisa melanjutkan kontraknya dengan UFC. 

Setelah meninggalkan UFC Januari 2024 lalu, Ngannou melanjutkan untuk menandatangani kontrak dengan PFL, yang memungkinkannya untuk bertinju.

Fury, yang berasal dari Wyvthenshawe, Inggris, memasuki pertarungan sebagai favorit dengan perbandingan 14-1, namun ia sempat terjatuh pada ronde ketiga. 

Meskipun tampaknya akan kalah, sang juara kelas berat WBC itu ternyata diberi kemenangan angka split decision.

Score card dari para juri secara mengejutkan memberikan hasil 95-94, 96-93, 94-95 untuk kemenangan Fury.

Menurut CompuBox, sistem penilaian pukulan terkomputerisasi, Fury mengungguli Ngannou dengan total pukulan 71 berbanding 59.

Sebaliknya, Ngannou mengungguli Fury dengan 37 berbanding 32 dalam pukulan kuat.

Setelah pertarungan tersebut, Fury mengakui bahwa Ngannou adalah petinju yang jauh lebih baik daripada yang ia duga.

"Dia (Ngannou) memang bertarung dengan sangat canggung, namun dia adalah petinju yang bagus, dan saya sangat menghormatinya," kata Fury.

"Saya tidak tahu seberapa ketat (pertarungan) itu, namun nyatanya saya mendapatkan kemenangan dan itulah yang terjadi.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat