sveosportu.com

Gaya Hidup Sehat Bisa Imbangi Faktor Genetik hingga 60%

Stadion GBK untuk sementara ditutup untuk umum termasuk untuk kegiatan olahraga pada Selasa dan Rabu (14-15/11/2023) namun ada sejumlah lokasi yang bisa jadi pengganti. (Hendy AS/Skor.id)

– Gaya hidup sehat dapat mengimbangi dampak genetika hingga lebih dari 60% dan menambah lima tahun lagi dalam hidup Anda, menurut sebuah riset.

Sudah diketahui bahwa beberapa orang secara genetik cenderung mempunyai umur yang lebih pendek. 

Diketahui pula bahwa faktor gaya hidup, khususnya merokok, konsumsi alkohol, pola makan, dan aktivitas fisik, dapat berdampak pada usia seseorang.

Temuan terbaru dari beberapa penelitian jangka panjang menunjukkan, gaya hidup sehat dapat mengimbangi efek gen yang memperpendek umur sebesar 62%, dan menambah usia hidup Anda hingga lima tahun. 

Hasilnya dipublikasikan di jurnal BMJ Evidence-Based Medicine.

“Studi ini menjelaskan peran penting gaya hidup sehat dalam mengurangi dampak faktor genetik terhadap pengurangan umur,” para peneliti menyimpulkan.

“Kebijakan kesehatan masyarakat meningkatkan gaya hidup sehat akan jadi pelengkap yang kuat bagi layanan kesehatan konvensional, dan memitigasi pengaruh faktor genetik terhadap umur manusia.”

Studi menunjukkan mereka yang memiliki risiko genetik tinggi dengan hidup lebih pendek memiliki peningkatan risiko kematian dini sebesar 21% , dibanding mereka yang memiliki risiko genetik rendah, apa pun gaya hidup mereka.

Studi tersebut melibatkan 353.742 orang dari UK Biobank.

Sementara itu, orang-orang dengan gaya hidup tidak sehat memiliki peluang kematian dini sebesar 78%, terlepas dari risiko genetik mereka.

Demikian temuan para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang di Cina dan Universitas Edinburgh.

Studi tersebut menambahkan, memiliki gaya hidup tidak sehat dan gen umur lebih pendek memiliki risiko kematian dini lebih dari dua kali lipat dibanding orang dengan gen yang lebih beruntung dan gaya hidup sehat.

Namun, para peneliti menemukan bahwa orang-orang tampaknya memiliki kendali atas apa yang terjadi. 

Risiko genetik berupa umur yang lebih pendek atau kematian dini, mungkin diimbangi oleh gaya hidup yang baik sebanyak 62%, demikian temuan mereka.

Mereka menulis: “Peserta dengan risiko genetik tinggi dapat memperpanjang harapan hidup sekitar 5,22 tahun pada usia 40 tahun dengan gaya hidup yang baik.”

Perempuan mendapat manfaat lebih besar dibanding laki-laki jika mereka melakukan olahraga teratur dalam jumlah yang sama.

“Kombinasi gaya hidup optimal” untuk hidup lebih lama ditemukan pada “tidak pernah merokok, aktivitas fisik teratur, durasi tidur yang cukup, dan pola makan yang sehat”.

Penelitian ini mengamati rata-rata orang selama 13 tahun, dan selama waktu tersebut terjadi 24.239 kematian. 

Orang-orang dikelompokkan ke dalam tiga kategori umur yang ditentukan secara genetik yaitu panjang (20,1%), menengah (60,1%), dan pendek (19,8%).

Serta tiga kategori skor gaya hidup yakni menguntungkan (23,1%), menengah (55,6%), dan tidak menguntungkan (21,3%).

Para peneliti menggunakan skor risiko poligenik untuk melihat berbagai varian genetik, guna mengetahui keseluruhan kecenderungan genetik seseorang terhadap umur yang lebih panjang atau lebih pendek. 

Skor lainnya melihat apakah orang tersebut merokok, minum alkohol, berolahraga, memperhatikan bentuk tubuh, pola makan sehat, dan tidur.

Matt Lambert, manajer informasi dan promosi kesehatan di World Cancer Research Fund, menyampaikan pendapatnya. 

“Penelitian baru ini menunjukkan bahwa, terlepas dari faktor genetik, menjalani gaya hidup sehat termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan tetap aktif, dapat membantu kita hidup lebih lama,” ia menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat