sveosportu.com

Paris 2024 Akan Jadi Olimpiade Kelima Eko Yuli Irawan

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan

– Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024 saat tampil dalam International Weightlifting Federation (IWF) World Cup di Phuket, Thailand, Selasa (2/4/2024) kemarin. 

Eko lolos ke Paris meski sebenarnya tidak tampil maksimal di IWF World Cup 2024. Ia menetak angkatan snatch 133 kg di kelas 61 kg, membuatnya meraih medali perak, namun gagal di angkatan clean and jerk.

Eko memang tidak dalam kondisi perfek di Thailand karena masalah cedera lutut yang dialaminya belum pulih 100 persen. Pun demikian, Eko tetap mampu menambah wakil Indonesia di Olimpiade 2024 nanti.

Lifter 34 tahun ini berhak tampil dalam multievent olahraga terbesar dunia di Paris musim panas nanti karena menempati urutan ketiga Olympic Qualification Ranking dengan total angkatan 300 kg.   

Torehan tersebut dibukukan Eko Yuli Irawan saat tampil dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi (IWF World Weightlifting Championships) di Bogota, Kolombia pada Desember 2022 lalu.

“Alhamdulillah, bersyukur masih dikasih kesempatan sama Tuhan Yang Maha Kuasa buat ikut Olimpiade lagi untuk kelima kali,” ujar Eko melalui rilis resmi Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Dengan kelolosannya ke Paris 2024, maka Eko akan tampil untuk kali kelima dalam Olimpiade, melanjutkan partisipasinya di Beijing 2008, London 2012, Rio 2016, dan juga Tokyo 2012.

Ini juga sejarah bagi dunia olahraga Indonesia. Eko Yuli Irawan bakal menjadi atlet pertama Merah Putih yang berhasil mencatatkan quintrick alias tampil dalam lima edisi Olimpiade.    

“Selamat dan luar biasa atas sejarah baru buat Indonesia lewat capaian quintrick tampil di Olimpiade dari Eko. Konsistensinya patut mendapat apresiasi dan menjadi motivasi buat atlet-atlet lain,” ujar Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Okothari. 

Eko memulai kiprahnya di Olimpiade pada edisi 2008 di Beijing, Cina. Kala itu, ia berhasil meraih medali perunggu kelas 56 kg walau menderita cedera hamstring saat persiapan.

Kemudian, pada Olimpiade 2012 di London, Inggris, atlet kelahiran Lampung tersebut kembali menyabet perunggu kelas 62 kg. Prestasi ini dibukukan dengan kondisi tulang kering yang retak.

Selang empat tahun, dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Eko mengalami masalah lutut, tetapi berhasil mempersembahkan medali perak bagi Indonesia dari kelas 62 kg.

Lalu di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang digelar pada 2021, Eko kembali sukses menyumbang perak di kelas 61 kg. Tentunya, ia diharapkan bisa melanjutkan prestasinya di Paris, Juli-Agustus mendatang. 

Bagi Eko Yuli Irawan, Paris 2024 akan menjadi Olimpiade kelima dan kemungkinan yang terakhir. Karena itu, ia ingin memberikan yang terbaik, bisa mempersembahkan medali lagi, kali ini harapannya tentu emas.

“Ini last Olympic buat saya kalau melihat persaingannya sekarang. Saya mau pulih dulu lututnya, mau berusaha sembuh dulu, masih ada (waktu) tiga bulan ke depan,” tutur Eko. 

“(Semoga) recovery lutut bisa selesai (sehingga) nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal,” pungkas lifter kelahiran 24 Juli 1989 itu.                

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat