sveosportu.com

Perusahaan Crypto Makin Berguguran di F1

  • Alphatauri dikabarkan memutus kontrak mereka dengan Fantom.
  • Sejumlah tim F1 kini banyak yang tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan crypto.
  • Padahal, baru setahun lalu perusahaan crypto ekspansi besar-besaran dengan menjadi sponsor F1.

- Akhir tahun 2021 lalu, sejumlah perusahaan crypto melakukan ekspansi besar-besaran dengan menjadi sponsor F1. Namun, kini satu per satu justru pergi dari ajang balap mobil paling elite di dunia itu.

Setelah Mercedes menangguhkan kerja sama dengan FTX pada November 2022, dan Red Bull dengan Tezos, pada Rabu (4/1/2023) tim Alphatauri dikabarkan memutus kontrak mereka dengan Fantom.

Alphatauri menyusul Ferrari yang dua hari sebelumnya sudah lebih dulu memutus kontrak dengan Velas.

Seperti dilansir Decalspotters di akun Twitter-nya, Alphatauri baru saja memutuskan kontrak dengan Fantom yang merupakan perusahaan crypto, dan ICM sebuah perusahaan forex trading.

Belum diketahui secara pasti penyebab pemutusan kontrak antara Alphatauri dan Fantom ini, karena belum ada pernyataan resmi dari Alphatauri.

Tapi beberapa spekulasi beredar bahwa ini ada hubungannya dengan pindahnya Pierre Gasly ke Alpine, yang mana pada awalnya Fantom adalah sponsor yang dibawa oleh Gasly ke Alphatauri.

Namun cukup diragukan juga apakah Fantom bakal mengikuti Gasly ke Alpine atau tidak, karena di Alpine sudah ada sponsor dari perusahaan crypto lainnya, yaitu Binance.

Tim F1 lainnya yang memutuskan kontrak dengan sponsor utamanya tak lain adalah tim raksasa Scuderia Ferrari.

Mereka tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan Crypto Velas, dan perusahaan semikonduktor Snapdragon.

Racing365.com mengabarkan bahwa Velas melanggar ketentuan dalam kontrak, yaitu terkait konten NFT (non-fungible token). Tindakan hukum sedang dipertimbangkan oleh kedua belah pihak.

Sedangkan dengan Snapdragon, pemutusan kontrak disebabkan oleh Qualcomm (induk perusahaan dari Snapdragon) akan menjadi penyedia piranti lunak dari mobil F1 milik tim kompetitor Ferrari, yaitu Mercedes.

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Ferrari tentang pemutusan kontrak dengan perusahaan crypto dengan spesialisasi blockchain dan NFT asal Swiss tersebut, dan juga Snapdragon.

Tetapi logo kedua perusahaan tersebut sudah tidak ada lagi di website resmi Scuderia Ferrari. Perkiraan kerugian yang dialami Ferrari atas pemutusan kontrak dua sponsor besarnya ini sangat besar, disinyalir sebesar 55juta US Dollar.

Berita Formula 1 lainnya:

Presenter F1 Prediksi Lewis Hamilton Juara Dunia Lagi di Musim 2023

Disebut Bakal Boyong Mick Schumacher pada F1 2026, Ini Tanggapan Bos Audi

Carlos Sainz Jr Yakin Bukan Anak Tiri Ferrari di F1 2023

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat