sveosportu.com

Tren Kemenangan Beruntun Kesatria Bengawan Solo Terhenti

Kesatria Bengawan Solo

- Kesatria Bengawan Solo adalah tim basket paling on fire dalam kompetisi IBL 2024 yang sudah memasuki pekan ke-14.

Usai kalah tipis di laga perdana kontra Prawira Harum Bandung, Kesatria Bengawan Solo yang berstatus debutan pada IBL 2024 langsung menunjukkan respons positif.

Tak tanggung-tanggung, tim asuhan Efri Meldi itu sukses mengukir 16 kemenangan beruntun yang membuatnya bertengger di papan atas klasemen IBL 2024.

Sayang, tren itu harus terhenti pada Minggu (2/6/2024) saat Kesatria Bengawan Solo bertandang GOR Universitas Negeri Jakarta untuk menantang Pelita Jaya Jakarta.

Menghadapi pimpinan klasemen sementara IBL 2024, Kesatria Bengawan Solo sejatinya memulai laga dengan apik.

Kentrell Barkley cs bahkan beberapa kali mampu memimpin perolehan angka bergantian dengan tim tuan rumah. Skor 39-39 pun terjadi saat laga memasuki halftime.

Pascajeda, Pelita Jaya langsung tampil menggebrak. Dimotori Anthony Beane Jr., tim tuan rumah membuka kuarter ketiga dengan tujuh poin tanpa balas.

Usai tertinggal 10 angka dalam kedudukan 42-52, Efri Meldi pun mengambil time out. Akan tetapi, Kesatria Bengawan Solo masih kesulitan memberi aksi balasan.

Alhasil, Pelita Jaya terus memperlebar jarak dan menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 16 poin dalam kedudukan 70-54.

Unggul jauh membuat tim tuan rumah makin nyaman menjalani sisa laga. Terlebih Kesatria tampak masih kesulitan mengembangkan permainan.

Laga tersisa sekitar dua setengah menit, Efri Meldi pun sepertinya sudah melepas laga dan menjalani sisa menit dengan komposisi lima pemain lokal.

Kesatria Bengawan Solo pada akhirnya tumbang dengan skor 69-88 di tangan Pelita Jaya Jakarta yang jadi kekalahan keduanya sepanjang musim ini.

Anthony Beane Jr. jadi bintang dalam laga ini berkat kontribusi 24 poin, enam assist, lima steal, dan dua rebound untuk Pelita Jaya.

Sedangkan dari kubu Kesatria, Kentrell Barkley jadi top skor dengan 22 poin yang dilengkapi dengan 14 rebound dan empat assist.

Dengan kekalahan ini, Kesatria Bengawan Solo gagal mengulang rekor impresif Stapac Jakarta kala jadi juara IBL 2018–2019.

Kala itu, Stapac Jakarta juga memulai musim dengan kalah dari Bogor Siliwangi. Namun, tim asuhan Giedrius Zibenas langsung bangkit dengan memenangi 17 laga setelahnya.

Usai menutup musim reguler dengan rekor tanding 17 menang-1 kalah, tren positif Stapac Jakarta berlanjut pada babak semifinal dan final di mana mereka selalu menang 2-0.

Meski gagal mengulang kegemilangan Stapac Jakarta, Kesatria Bengawan Solo tak perlu terlalu berkecil hati.

Pasalnya, mereka masih bertengger di peringkat tiga klasemen sementara IBL 2024 dengan rekor tanding 16 menang-2 kalah.

Dengan menyisakan delapan laga di musim reguler, kans Kesatria Bengawan Solo untuk mewujudkan target lolos ke playoff pada musim perdananya pun masih terbuka lebar..

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat