sveosportu.com

Dua Wajah Familier Bantu Seto Nurdiantoro di PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta - M Yusuf - Skor.id

- Dua sosok yang tak asing bagi PSIM Yogyakarta kembali bergabung untuk membantu pelatih Seto Nurdiantoro jelang Liga 2 musim depan.

Mereka adalah Erwan Hendarwanto dan Didik Wisnu. Nama pertama datang sebagai asisten pelatih, sementara yang satunya mengisi peran pelatih kiper.

Menurut manajer tim PSIM Yogyakarta, Razzi Taruna, keduanya merupakan permintaan langsung dari Seto Nurdiantoro.

Maklum, mereka memang pernah bekerja sama di masa lalu dan merasa klop.

"Kita tahu riwayat mereka berdua, mereka pernah bekerja sama dengan Coach Seto sebelumnya. Selain itu, kedua orang ini merupakan pilihan langsung dari Coach Seto. Artinya Coach Seto nyaman, sudah tahu satu sama lain maunya apa. Karena itu manajemen menunjuk mereka berdua," ujar Razzi via situs resmi klub.

Erwan Hendarwanto dulunya adalah mantan pelatih kepala PSIM Yogyakarta juga. Dia beberapa kali menangani Laskar Mataram, antara lain musim 2018, 2019, dan 2022.

"Dari segi Coach Erwan, saya pribadi melihatnya ini memang tokoh lokal, sudah tau budaya PSIM Jogja, budaya Jogja," ujar Razzi Taruna

"Dia juga secara taktikal dan game plan keseluruhan itu matang dan bisa dikatakan sangat baik. Bisa membantu Coach Seto untuk meramu musim depan untuk mencapai target tim," tambahnya.

Adapun Didik Wisnu juga sempat menjadi pelatih kiper PSIM Yogyakarta pada 2013-2014 dan 2020-2021. Dia punya reputasi baik di mata pemain maupun penggemar.

"Untuk Coach Didik, saya tahu pendekatan dengan pemainnya itu baik. Jadi pemain tuh nyaman, bisa latihan dengan nyaman. Kalau nyaman waktu latihan kan pasti hasilnya juga baik," kata sang manajer.

Memiliki dua staf yang sudah sepaham dengan pelatih diharapkan bakal berefek positif buat tim. Sebab, PSIM Yogyakarta punya target tinggi di Liga 2 musim depan.

"Ini merupakan pilihan dan permintaan Coach Seto sendiri dan kita kabulkan. Harapannya mereka sudah tahu satu sama lain, bisa bersinergi. Jadi chemistry-nya cocok, tidak perlu adaptasi lagi," ujar Razzi.

"Karena yang kita takutkan kalau baru, nanti harus adaptasi lagi, penyesuaian lagi. Nah ini yang tidak perlu. Karena sudah saling tau baik secara pribadi maupun profesional, harapannya itu bisa membantu tim ke depan," tambahnya.

PSIM Yogyakarta masih bertekad mengamankan tiket promosi ke Liga 1. Musim lalu, mereka terhenti di babak 12 besar.

Laskar Mataram, yang kala itu dilatih Kas Hartadi, hanya finis di peringkat ketiga Grup X, kalah selisih gol dari Persiraja Banda Aceh yang lolos sebagai runner-up terbaik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat