sveosportu.com

PSSI Tegaskan Tak Ada KKN soal Erspo di Timnas Indonesia

Pihak komersial PSSI, Direktur Utama PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI), Marsal Masita. (Foto: Yogie Gandayana/Grafis: Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

- PSSI menegaskan tidak ada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam penunjukan Erspo sebagai apparel Timnas Indonesia.

Belakangan menyeruak isu tidak sedap terkait keberadaan Erspo sebagai apparel Timnas Indonesia, menyusul adanya polemik perihal jersey.

Beredar kabar terdapat KKN dalam tender yang dilakukan PSSI, hingga akhirnya Erspo menjadi apparel Garuda dan menyeret banyak pihak.

Semula diumumkan PSSI bahwa pemenang tender adalah Erigo, lalu berubah jadi Erspo yang disinyalir terjadi karena ada faktor "orang dalam".

Yakni karena keberadaan Rangga Laksmana atau Ranggaz di Erspo, namun tidak ada pada Erigo yang keduanya dipimpin Muhammad Sadad.

Ranggaz adalah putra dari Rudy Setia Laksmana, Komisaris Utama PT Mahaka Digital Inovasi, yang punya kedekatan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Seiring beredarnya kabar KKN itu, pihak komersial PSSI melalui Direktur Utama PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI), Marsal Masita, menjelaskan.

Pada live Youtube bersama Skor Indonesia, ia menjabarkan terkait proses tender yang dilakukan PSSI hingga Erspo menjadi apparel Timnas Indonesia.

"Kami saat itu membuka tender pertengahan tahun 2023, proses tender terbuka. Saya mau jelasin dulu biar enggak sepotong-sepotong," ucap Marsal.

"Ini kali pertama PSSI melakukan tender terbuka. Kenapa? Karena good goverment value yang mau kami dorong di PSSI."

erspo jersey timnas indonesis
Apparel jersey Timnas Indonesia, Erspo. (Yusuf/)

"Tender terbuka itu apa? Kami membuka di media sosial, untuk umum, agar semua bisa ikut. UMKM kah, menengah kah, kecil kah, besar kah, semua bisa ikut."

Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses tender berlangsung sama halnya seperti tender korporasi pada umumnya. Seraya penyerahan proposal hingga presentasi.

Dalam penentuan pemenang tender, dijabarkan bahwa PSSI memakai tiga kriteria untuk penilaian. Pertama credential yakni melihal track record.

Kedua credibility, yang di dalamnya ada faktor produksi, jaringan distribusi, dan marketing. Ketiga ada nilai komersil yang juga berisi tiga poin.

Yaitu cash sponsorship yang disebut meningkat delapan kali lipat dari sebelumnya, lalu product value, serta royalti yang merupakan poin baru di kontrak apparel Timnas Indonesia.

"Kemudian kami bikin scoring. Kenapa Erigo terpilih? Karena skornya paling besar. Sesimpel itu. Engga ada yang lain, karena (pakai) scoring kan," ucap Marsal.

"Skornya dari semua kriteria. Mau lihat hasil scoring-nya? boleh, saya masih simpan. Pemenangnya Erigo. Tanggal 25 Oktober 2023 kami mengumumkan."

"Kenapa kemudian jadi Erspo? Salah satu persyaratan kami waktu tender dilakukan, perusahaan yang mendaftar itu harus mempunyai tanda akta."

"Akta perusahaan agar tim kami bisa mengecek perusahaan ini benar-benar ada atau cuma fiktif. Di copy akta tersebut terlihat siapa pemilik perusahaan Erigo."

"Adalah Muhammad Sadad sebagai pemegang saham terbesar. Kemudian setelah diumumkan pemenangnya, Mas Sadad tanya ke saya, boleh gak saya mau ganti brand."

"Saya gak mau pakai Erigo, karena secara sekmen itu berbeda. Saya mau pakai Erspo. Nah perkara Erspo berada di bawah PT baru tapi masih di dalam holding-nya Erigo, enggak ada masalah," Marsal Masita menjabarkan.

Pemilik Erigo dan Erspo, Muhammad Sadad. (Hendy Andika/)
Pemilik Erigo dan Erspo, Muhammad Sadad. (Hendy Andika/)

Lebih lanjut pada kesempatan yang sama, Kamis (4/4/2024) malam, Muhammad Sadad juga memberikan penjelasan mengenai Erspo.

"Sebenarnya dari tahun 2022, Erigo Sport itu sudah ada. Produk Erigo Sport itu sudah ada. Tulisan Erigo Sport itu sudah ada dari tahun 2022," ucapnya.

"Cuma kenapa baru 2024 baru kami umumkan, karena sebelumnya kami fokus ke hal lain. Alasannya kenapa dibedakan (Erspo dengan Erigo) karena beda sekmen saja."

Ia pun memberikan klarifikasi terkait kabar miring yang beredar, yang turut menyangkut nama Rangga Laksmana.

"Ini cukup bikin nyesek. Seakan-akan ada permainan atau segala macam dan lain-lain. Padahal memang enggak ada yang dicurangin. Ini lebih ke aspek bisnis," ucap Sadad.

"Tentunya kami punya banyak kekurangan, kami pengin evaluasi itu. Jadi ini sekadar klarifikasi, apa yang sudah kami lewati ini, kami tahu, saya secara pribadi juga tahu, enggak ada yang dicurangin."

"Terkait masalah, ada polemik soal saya dan Rangga dan lain-lain, ya itu (cuma) teman. Saya punya teman enggak cuma satu. Saya punya teman yang lain juga," ia menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat